Setelah diawal perdagangan DJIA sempat menguat +139.40 poin tertolong bagusnya kinerja keuangan Q3/2016 sehingga mendorong naik saham berbasis "health care" and "material" dan in line data CPI September sebesar 0.3% tetapi dalam perjalanan terkena profit taking mengantisipasi debat calon presiden Amerika Serikat ke-3 19 Oktober ini sehingga diakhir perdagangan DJIA ditutup naik +75.54 poin (+0.42%) ditengah moderatnya perdagangan Selasa tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 5.6 miliar saham.
Merujuk pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 73 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-107 (19 Oktober 2016 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 143 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 982 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,725 T, Tebusan murni Rp 94.1 T, Total tebusan Rp 97.6 T (Target Rp 165 T) dan Total harta Rp 3,850 T (Target Awal Rp 4000T dari Luar Negeri) ditengah naiknya DJIA +0.42%, EIDO +1.3%, Oil +0.7%, Gold +0.54%, Nickel +1.17% dan Tin +1.13%, membuat IHSG diperkirakan akan kembali menguat dihari Rabu.
Hasil pooling terbaru yg dilakukan Reuters terhadap 100 ekonom di Wall Street menunjukkan 70% memperkirakan Fed Fund Rate (FFR) akan akan naik sekitar 25-50 bps dalam Meeting The Fed tanggal 13-14 Desember mendatang dan Fed Fund Rate (FFR) akan naik naik 25 bps di Q2/2017 dan 25 bps di Q4/2017 sehingga ditahun 2017 Fed Fund Rate (FFR) akan berada dalam range 1%-1.125%.
