Kekecewaan atas kick-off released Laporan Keuangan Q3/2016 dari Alcoa dimana profit lebih rendah dari perkiraan dan diturunkannya outlook revenue yang kemudian memicu penurunan harga sahamnya -11.4% dan saham Illumina turun -24.8%, naiknya US Dollar terhadap Hard Currency lainnya yang dikhawatirkan akan memukul kinerja perusahaan multi national asal Amerika Serikat dan kejatuhan West Texas Intermediate(WTI) oil -1.1% menjadi faktor DJIA turun tajam sebesar -200.38 poin (-1.09%) ditengah ramainya perdagangan Selasa tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 6.7 miliar saham (lebih besar dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yang berjumlah 6.8 miliar saham).
Melambatnya pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 80 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-104 (12 Oktober 2016 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 143 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 981 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,703 T, Tebusan murni Rp 94 T, Total tebusan Rp 97.4 T (Target Rp 165 T) dan Total harta Rp 3,827 T (Target Rp 4000 T) ditengah turunnya EIDO -1.14%, DJIA -1.09%, Oil -1.1%, Gold -0.64%, Nickel -0.9% dan Tin -1.34%, IHSG diperkirakan turun dihari Rabu serta investor sebaiknya melakukan Sell on Strenght (SOS) atas saham berbasis Coal menyusul berlanjutnya kejatuhan harga coal selama 3 hari sekitar -3.93% dari harga tertingginya.
