Lebih buruknya nilai penjualan emiten sektor retail, pakaian dan departmen store yang kemudian pada gilirannya memukul turun saham didalam sektor tersebut seperti Macy -17%, Kohl -7.86% dan J.C. Penney -7% menjadi faktor DJIA turun sebesar - 23.7 poin (-0.11%) dihari Kamis.
Mahalnya valuasi IHSG, turunnya harga energi dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri menjadi faktor IHSG turun sebesar -0.8% dihari Rabu diiringi Net Buy Asing sebesar Rp 754 miliar sehingga Net Buy Asing hingga hari ke-3 diminggu ke-23 tahun 2017 sebesar Rp 26.91 triliun, sementara IHSG dihari Jumat ini diperkirakan berpeluang terkena minor profit taking seiring turunnya DJIA -0.11% dan Coal -1.01% serta meningkatnya suhu politik dalam negeri.
PT ABM Investama Tbk (ABMM) sepanjang kuartal I/2017 mencetak pendapatan sebesar US$170 juta karena adanya perbaikan harga batu bara dan efisiensi operasional yang dilakukan perseroan. Sementara laba bersih yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak US$15 juta. Hingga akhir tahun perseroan memprediksi bahwa pendapatan akan sekitar US$700-US$850. Sementara perseroan menargetkan perolehan laba bersih di tahun 2017 ini dapat meningkat hingga lima kali lipat, mencapai US$63 juta jika dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu yang hanya senilai US$12,6 juta.