Indeks S&P 500, kembali jatuh pada hari Jumat, dihari ke-9 dengan total kejatuhan -3.07%, menjadikan kejatuhan terpanjang sejak Desember 1980, sedangkan DJIA dihari Jumat turun sehingga selama 10 hari turun -1.84%, dimana market mulai mengantisipasi tidak terpilihnya Hillary Clinton ditengah turunnya Unemployment Rate dan kuatnya NFP serta harga minyak WTI 10 hari turun -13.33% kelevel US$44.07. Minggu ini DJIA akan volatile menjelang 8 November menunggu Pemilihan Presiden Amerika Serikat, tetapi setelah itu relatif stabil menyusul ringannya data ekonomi dan Laporan Keuangan Q3/2016 yang akan dirilis.
Dari dalam negeri, berlanjutnya Net Sell investor asing hingga minggu ke-9 mencapai Rp -7.73 triliun sehingga net buy asing turun -19.63% dari level tertingginya menjadi Rp 31.64 triliun.
Senin ini akan diumumkan GDP Q3/2016 yang diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 4.9% hingga 5.01%, lebih rendah dari GDP Q2, ditengah kejatuhan DJIA -0.24%, EIDO -0.16%, Oil -1.3% & CPO -1.37%, IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran sempit.
PT Waskita Beton Precast (WSBP) menargetkan kontrak baru ditahun 2017 Rp12 triliun atau naik +50% dibandingkan perkiraan realisasi 2016 Rp 8 triliun. Pendapatan 2017 diperkirakan Rp7.4 triliun atau naik 57% dibandingkan Rp 4.7 triliun pada 2016. Perseroan menargetkan laba bersih 2017 Rp900 miliar atau naik +47% dibandingkan target 2016 Rp610 miliar.