Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

21 Februari 2017

Fixed Income Notes 21 Februari 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 20 Februari 2017 ditutup dengan mengalami kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1,4 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor pendek.
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan berkisar antara 3 - 6 bps setelah didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 20 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar antara 1 - 3 bps setelah mengalami penurunan harga sebesar 15 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 40 bps.
  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada awal perdagangan sempat mengalami penurunan, didorong oleh katalis positif dari pasar surat utang global dimana pada perdagangan di akhir pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan. Hanya saja, aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surta Utang Negara sehingga di akhir sesi perdagangan, imbal hasil Surat Utang Negara mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan di akhir pekan.
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 7,194% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 7,522%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun relatif tidak banyak mengalami perubahan masing - masing di level 7,837% dan 8,102%.
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami penurunan pada sebagian seri, seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami penurunan di akhir pekan. Namun demikian, sebagian besar seri tidak banyak mengalami perubahan di tengah tutupnya pasar keuangan Amerika dalam rangka perayaan hari Presiden. Imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps di level 2,484% sementara itu imbal hasil dari INDO-42 ditutup turun sebesar 3 bps di level 4,883%.
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp9,00 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,65 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,11 triliun dari 54 kali transaksi di harga rata - rata 96,31% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp926,05 miliar dari 44 kali transaksi di harga rata - rata 99,12%.
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,59 triliun dari 36 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun 2016 Seri A (JPFA02ACN1) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp332,9 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 100,12% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap III Tahun 2016 Seri B (BEXI03BCN3) senilai Rp236 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,23%.
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 13354,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 21,00 pts (0,16%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13336,00 hingga 13363,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Peso Philippina (PHP) memimpin pelemahan mata uang regional di tengah meningkatnya permintaan dollar Amerika oleh korporasi di negara tersebut dan diikuti oleh pelemahan mata uang Yen Jepang (JPY).
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang jelang disampaikannya notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Minutes). Notulen tersebut akan disampaikan pada hari Rabu waktu setempat.
  • Sementara itu pasar surat utang global ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah liburnya pasar keuangan Amerika. Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 0,298% sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama justru mengalami kenaikan di level 1,229% di tengah pelaku pasar Eropa yang masih mencermati perkembangan politik di negara Perancis jelang pemilihan umum di bulan Mei 2017.
  • Adapun dari dalam negeri, pemerintah pada hari ini akan kembali melaksanakan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara dengan target penerbitan senilai Rp6 triliun dari lima seri Sukuk Negara yang ditawarkan kepada investor. Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp7,57 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp19,36 triliun. Kami perkirakan permintaan yang masuk cukup tinggi terutama pada tenor pendek. Adapun bagi investor yang ingin mendapatkan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dapat mengiktui lelang dengan pilihan pada seri PBS011 maupun PBS012.
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi meskipun pada beberapa seri Surat Utang Negara mulai menunjukkan sinyal perubahan arah.
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0066, FR0038, FR0048, FR0036, FR0031, FR0053, FR0044 dan ORI013.
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 08082017 (reopening), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group