Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

27 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 27 Februari 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -0,46% pada perdagangan Rabu (26/02) yang diikuti dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar -0,38% meskipun Nasdaq menguat sebesar +0,17%. Pelemahan saham Disney sebesar -3,77% menjadi pendorong pelemahan indeks yang diikuti oleh penurunan saham Chevron dan Exon Mobil masing – masing sebesar -2,65%/-2,20%. Selain itu, pelaku pasar masih menantikan kebijakan dari The Fed atas keadaan ekonomi di tengah wabah virus corona. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) US Durable Goods Order per Jan-2020; 2) US Gross Domestic Product Annualized per 4Q19; 3) US Personal Consumption per 4Q19.

 

Domestic Updates

  1. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sejak awal FY20 hingga saat ini mencapai USD490 juta. Namun, wabah virus corona menyebabkan sejumlah modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia serta nilai rupiah terkoreksi. Dengan demikian, BI berusaha melakukan smoothing volatility agar inflow modal tetap stabil.
  2. Kementerian Keuangan menyatakan dampak virus Corona dari China lebih besar dibandingkan virus SARS. Hal ini disebabkan oleh kontribusi China terhadap ekonomi dunia yang telah mencapai 17%. Adapun, setiap penurunan China sebesar 1% akan berdampak pada penurunan perekonomian Indonesia sebesar 0,3% - 0,6%. Maka pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan di rentang 5% - 5,3% pada FY20E.

 

Company News

  1. ARNA akan melakukan buyback saham terhitung mulai 3 Maret 2020 – 1 September 2020 dengan dana sebesar Rp30 miliar. Langkah buyback dilakukan untuk menjaga kewajaran harga saham ARNA yang terkoreksi 6,38% YoY. Dengan demikian, harga saham ARNA yang stabil diharapkan mampu merefleksikan pencapaian kinerja perseroan yang baik. (Kontan)
  2. AGRO akan menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan dengan nilai masing-masing Rp300 miliar. Sekitar 65% dana itu akan dipakai oleh AGRO untuk melakukan pelunasan sebagian pokok utang bank dan 35% dipakai untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan. Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari sukuk ijarah akan digunakan untuk melunasi sisa pokok pinjaman bank. (Market Bisnis)
  3. ACST mencatatkan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,14 triliun. Disisi lain, pendapatan bersih ACST masih bertumbuh 6,18% YoY dari Rp3,72 triliun menjadi Rp3,95 triliun. Kenaikan ini lebih kecil karena ACST tidak mencatat pendapatan pada pos perdagangan dan penunjang jasa konstruksi untuk pihak berelasi. Beban pokok pendapatan ACST yang meningkat sebesar 33,66% YoY menjadi Rp4,05 triliun menjadi faktor lain ACST mencatat rugi kotor sebesar Rp99,81 miliar. (Kontan)

 

IHSG Updates
IHSG melemah sebesar -1,70% di level 5.688,92 pada perdagangan Rabu (26/02), yang diikuti dengan aksi jual investor asing senilai Rp1.747,17 miliar. Pelemahan indeks terjadi di tengah pelemahan bursa Regional Asia dan mayoritas bursa Global masih atas sentimen negatif dari penyebaran virus corona di luar China. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp13.940. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.650-5.750 di tengah rilisnya data penjualan motor per Jan-2020 dan Indeks Harga Properti per 1Q20. Todays recommendation: SMGR, UNTR, TBIG, ITMG.

 

Corporate Action
RUPS: WICO
Cum Date Dividend: BMRI
Ex Date Dividend: BBRI

 

Disclaimer On

ARNA. AGRO, ACST, SMGR, UNTR, TBIG, ITMG, WICO, BMRI, BBRI

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group