Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

20 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 20 Februari 2020

Global Market Highlight
DJIA menguat sebesar +0,40% pada perdagangan Rabu (19/02) yang diikuti dengan penguatan indeks S&P 500 sebesar +0,47% dan Nasdaq sebesar +0,87%. Penguatan indeks tersebut didukung oleh saham Apple yang kembali menguat sebesar 1,5% pada Rabu (19/02) atas sentimen positif dari ekspektasi pendapatan yang tidak menurun dalam. Selain itu, keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 1,5% - 1,75% juga mendorong pergerakan indeks. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) US FOMC Meeting per Jan-2020; 2) EUR ECB Monetary Policy Meeting per Jan-2020; 3) US Initial Jobless Claim per Feb-2020.

Domestic Update

  1. Konsensus menyatakan bahwa akan adanya penurunan sebesar 25 bps atas Suku Bunga Acuan 7DRR menjadi 4,75% dari 5,00% dalam Rapat Dewan Gubernur pada hari ini (20/02). Adapun, sektor – sektor yang akan diuntungkan oleh penurunan tersebut antara lain: 1) Sektor Properti; 2) Sektor Perbankan; 3) Sektor Telekomunikasi; 4) Sektor Infrastruktur; dan 5) Sektor Automotif.
  2. Kemenkeu memperluas jenis barang kena cukai yang meliputi kantong plastik dan minuman berpemanis pada Rabu ini (19/02). Pengenaan cukai ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi beban BPJS Kesehatan karena klaim peserta atas penyakit diabetes melitus menjadi salah satu tanggungan yang meningkat cukup tajam selama hampir 15 tahun terakhir. Waktu implementasi dan tarif cukai akan dibahas lebih lanjut dengan Komisi XI DPR RI.

 

Company News

  1. AALI akan menganggarkan capex sebesar Rp1,3 triliun pada FY20E, lebih kecil dibandingkan FY18 yaitu sebesar Rp1,5 triliun. Sebesar 50% dari total capex akan digunakan untuk replanting. Penanaman kembali dilakukan karena usia tanaman AALI yang mature di atas usia 15 tahun sudah mencapai 44,51%. Sisa capex sekitar 30% akan digunakan untuk biaya infrastruktur, perawatan pabrik, dan penambahan kapasitas pabrik. (Kontan)
  2. SMBR menargetkan pertumbuhan laba yang cukup optimis bersamaan dengan peningkatan pendapatan pada FY20E. Proyeksi ini didasari oleh pendapatan 3Q19 yang mengalami peningkatan sebesar 3,75% YoY menjadi Rp1,42 triliun. Sementara capex akan berasal dari kas internal yang digunakan untuk memperlebar jalur distribusi, menambah produk turunan, dan efisiensi proses produksi. Selain itu, SMBR juga bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri) untuk menyuplai white clay. (Market Bisnis)
  3. BIRD meningkatkan porsi pasar premium di sektor pariwisata domestik dengan menambah dua armada Big Bird pada FY20E. Pasar premium dikhususkan di Jakarta dengan target konsumen adalah layanan wisatawan dalam negeri serta korporasi yang melakukan meeting ataupun outing. Penambahan armada ini membutuhkan nilai investasi dua kali lebih besar dibandingkan armada biasa. BIRD memprediksi dengan penambahan tipe layanan di luar taksi akan mendorong peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun. (Kontan)

 

IHSG Update
IHSG menguat sebesar +0,71% di level 5,928.79 pada perdagangan Rabu (19/02), yang diikuti dengan aksi beli bersih investor asing mencapai Rp105,54 miliar. Penguatan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regional Asia atas mulai beroperasinya sekitar 80% BUMN atau 20.000 anak usaha manufaktur di China sehingga meminimalisir sentimen negatif dari virus Corona. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp13.695. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.900-5.950 di tengah rilisnya keputusan suku bunga dan data penjualan motor per Jan-2020. Todays recommendation: PGAS, ANTM, LSIP, GGRM.

 

Corporate Action
RUPS: ARGO, BBKP, BBNI

 

Disclaimer On

ARGO, BBKP, BBNI, AALI, SMBR, BIRD, PGAS, ANTM, LSIP, GGRM

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group