Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

19 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 19 Februari 2020

Global Market Highlight
DJIA menurun sebesar -0,56% pada perdagangan Selasa (18/02) yang diikuti dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar -0,29%. Sedangkan, Nasdaq mengalami penguatan sebesar 0,02%. Pergerakan indeks didorong oleh pernyataan Apple akan risiko penurunan pendapatan akibat wabah virus corona sehingga saham Apple melemah -1,83%. Di sisi lain, penguatan saham Tesla yang lebih dari 7% turut mendorong kenaikan pada indeks Nasdaq. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) GBP Consumer Price Index per Jan-2020; 2) US Building Permits per Jan-2020; 3) US Housing Starts per Jan-2020.



Domestic Update
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas menyatakan ada 52 Proyek Strategis Nasional yang ditargetkan selesai pada FY20E dengan nilai investasi Rp334 triliun. Dari 52 proyek, 12 proyek diantaranya akan beroperasi sebagian, 32 konstruksi akan selesai, dan 8 konstruksi akan beroperasi. Sedangkan 76% nilai investasi berasal dari swasta, 5% dari BUMN dan 19% dari APBN. Proyek-proyek ini berupa proyek kereta, pelabuhan, bendungan, irigasi, tanggul laut, jalan, bandar udara, air bersih dan sanitasi, energi, serta kawasan.

 

Company News

  1. ADRO membukukan kenaikan volume produksi batu bara FY19 sebesar 7% YoY lebih tinggi daripada FY18 di level 58,03 juta ton. Hal ini disebabkan karena tingginya permintaan untuk batu bara termal maupun metalurgi FY19. ADRO juga mencatat penjualan FY19 naik sebesar 9% YoY dibandingkan FY18. Sebesar 42% penjualan batu bara ADRO tertuju pada negara Asia Tenggara untuk penambahan kapasitas PLTU baru. Volume penjualan ke Asia Tenggara FY19 juga meningkat sebesar 14% YoY. (Market Bisnis)
  2. SIDO membukukan kenaikan penjualan FY19 sebesar 11% YoY menjadi Rp3,07 triliun dari Rp2,76 triliun pada FY18. SIDO juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 21,67% YoY dibandingkan FY19. Di sisi lain, Total aset SIDO pada FY19 juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp3,54 triliun dari Rp3,34 triliun pada FY18. (Market Bisnis)
  3. PGAS mengembangkan bisnis liquefied natural gas (LNG) di pasar internasional. PGAS bekerja sama dengan perusahaan EPC dan Manufaktur asal China, yaitu WnD (Liaoning) Heavy Industry Co., Ltd. Kerjasama ini disebabkan karena China memiliki potential demand gas yang terus bertambah lebih dari 15% setiap tahunnya. Pada FY20, pengembangan bisnis LNG trading di pasar internasional ditargetkan dengan total 6 kargo dan Pasar Domestik dengan total 4 kargo. (Kontan)

 

IHSG Update
IHSG menguat sebesar +0,33% di level 5.886,96 pada perdagangan Selasa (18/02), meskipun diikuti dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp259,76 miliar. Penguatan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regional Asia akan kebijakan PBoC yang mengumumkan penurunan suku bunga Medium-term Lending Facility (MLF) dari 3,25% menjadi 3,15%. Selain itu PBoC juga akan mengalokasikan dana senilai USD29 miliar dalam bentuk pinjaman jangka menengah.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp13.694. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.830-5.930 di tengah rilisnya data penjualan motor per Jan-2020. Todays recommendation: ISAT, ITMG, BRPT, SMRA

Corporate Action
RUPS: AGRO, BMRI, PSAB

Disclaimer On

ISAT, ITMG< BRPT, SMRA, ADRO, SIDO, PGAS

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group