Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

18 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 18 Februari 2020

Global Market Highlight
Indeks DJIA, Nasdaq dan S&P500 tutup pada perdagangan Senin (17/02) dikarenakan hari libur nasional dalam rangka memperingati Presidents Day 2020. Sementara FactSet menyatakan sebanyak 77% perusahaan sudah merilis laporan keuangan, di mana 72% diantaranya melampaui ekspektasi pasar. Di sisi lain International Monetary Fund (IMF) menyatakan kemungkinan akan adanya pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi FY20E sebesar 0,1% hingga 0,2% akibat virus Corona yang mempengaruhi ekonomi global. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) Eurozone Economic Sentiment Survey per Feb-2020; 2) German ZEW Survey Expectations per Feb-2020; 3) UK Jobless Claims Change per Jan-2020.


Domestic Update

  1. BI merilis neraca perdagangan Indonesia per Jan-2020 yang mencatatkan defisit sebesar USD0,86 miliar. Defisit tersebut melebar dibandingkan USD0,06 miliar per Des-2019. Pelebaran ini dipengaruhi oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Sementara defisit neraca perdagangan migas meningkat. Bank Indonesia memandang neraca perdagangan per Jan-2020 mengindikasikan permintaan domestik yang tetap baik. Peningkatan impor barang konsumsi menggambarkan daya beli yang tetap terjaga, sementara peningkatan impor barang modal mencerminkan keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif.
  2. BI merilis Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir 4Q19 sebesar USD404,3 miliar. ULN tersebut bertumbuh sebesar 7,7% YoY, lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ULN pada 4Q18 sebesar 10,4% YoY. Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah dan ULN swasta. Adapun, ULN 4Q19 terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD202,9 miliar dan utang sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD201,4 miliar.

 

Company News

  1. AMRT menargetkan pengoperasian 1.000 gerai Alfamart baru di FY20E terutama di luar Pulau Jawa. Sebelumnya, AMRT menambah 631 gerai pada FY19 dan strategi ini memberikan peningkatan laba bersih perusahaan sebesar 94% YoY pada 9M19 dibandingkan 9M18. AMRT juga mengembangkan bisnis digital terutama perluasan saluran distribusi konsumen di kota besar. (Market Bisnis)
  2. ASSA menerapkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam menjalankan bisnisnya sejak 4Q18. Upaya yang telah dilakukan ASSA salah satunya adalah memasang instalasi panel surya. Dengan instalasi ini, ASSA dapat melakukan efisiensi belanja energi listrik hingga Rp118 juta per tahun. Adapun, hingga 3Q19 total pendapatan ASSA bertumbuh 23% YoY menjadi Rp1,7 triliun. Dengan demikian, ASSA optimis penerapan EBT akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan. (Kontan)
  3. ASPI menargetkan marketing sales FY20E sebesar Rp15 miliar. Pemasaran ini akan berasal dari proyek di Parung Panjang, Serpong, Depok dan Bogor. Sehingga, ASPI memprediksi pendapatan sekitar Rp13 miliar dengan laba bersih sebesar Rp3 miliar pada akhir FY20E. Adapun, pendapatan ASPI menurun sebesar 89% YoY di Aug-2019 dibandingkan Aug-2018. Penurunan tersebut berasal dari penurunan pendapatan di segmen perkantoran sebesar Rp35,44 Miliar. (Market Bisnis)

IHSG Update
IHSG menguat sebesar +0,01% di level 5.867 pada perdagangan Senin (17/02), meskipun diikuti dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp755,81 miliar. Penguatan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regional Asia serta didukung oleh rilisnya data neraca perdagangan yang tetap baik dan pertumbuhan utang luar negeri yang lebih rendah. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp13.660. Hari ini kami perkirakan IHSG akan berada pada rentang 5.840-5.900 di tengah penantian investor akan data indeks harga properti per 1Q2020. Todays recommendation: TLKM, UNVR, MDKA, JSMR.

 

Corporate Action
RUPS: BBRI

 

Disclaimer On

AMRT, ASSA, ASPI, BBRI, TLKM, UNVR, MDKA, JSMR

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group