Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

10 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 10 Februari 2020

Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar -0,94% pada perdagangan Jumat (07/02) diikuti pelemahan indeks Nasdaq (-0,54%) dan indeks S&P (-0,54%). Pelemahan indeks terjadi di tengah meningkatnya kasus virus corona baik di dalam maupun di luar China yang menyebabkan beberapa perusahaan membatasi operasinya seperti Hon Hai Precision Industry Co., mitra produksi utama Apple Inc. yang membatalkan rencana untuk melanjutkan produksi setelah pihak berwenang China melakukan intervensi. Hari ini pasar menanti rilisnya beberapa data seperti: 1) China New Yuan Loans per Jan-2020; 2) China Consumer Price Index per Jan-2020; 3) Japan Bankruptcies per Jan-2020.

 

Domestic Update
Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa Indonesia sebesar USD131,7 miliar pada Jan-2020 (vs USD129,2 miliar pada Des-2019. Posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Penyebab peningkatan ini didorong oleh penerbitan global bond pemerintah, penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya.

 

Company News

  1. WIKA mengalokasikan belanja modal Rp11,5 triliun atau menurun sekitar -26,28% YoY pada FY20E. Perusahaan juga berfokus untuk meningkatkan total ekuitas dari Rp19 triliun menjadi Rp26 triliun yang dilakukan melalui penerbitan perpetual bond serta IPO anak usaha yakni PT Wijaya Karya Realty. Di sisi lain, perusahaan menargetkan nilai kontrak baru senilai Rp65 triliun yang berasal dari 25% pasar swasta, 22% pemerintah dan 9% pasar luar negeri. (Market Bisnis)
  2. ARNA merilis pertumbuhan pendapatan menjadi Rp2,15 triliun atau bertumbuh 9% YoY sepanjang FY19. Kinerja penjualan tersebut di dorong oleh produksi plant IVB di Sumatra Selatan yang sudah beroperasi penuh. Hal ini menyebabkan laba bersih perusahaan juga meningkat hingga 37,8% YoY menjadi Rp215,53 miliar. Selain itu, perusahaan juga tengah membuka cabang baru di Rantau Prapat, Batu Raja dan Ambon. (Kontan)
  3. PPRO menambah sumber pendapatan dari sewa gudang atau warehouse yang berjumlah 30 unit. Sementara itu, perusahaan menargetkan pertumbuhan marketing sales sebesar 67,40% YoY atau senilai Rp3,8 triliun. Adapun target pendapatan perusahaan yakni Rp2,5 triliun dengan laba bersih mencapai Rp346 miliar. Target ini dapat tercapai melalui 15 proyek yang akan diserah terimakan pada FY20E. (Market Bisnis)

 

IHSG Update
IHSG menguat sebesar +0,21% di level 5.999 pada perdagangan Jumat (07/02) meskipun diikuti dengan aksi jual investor asing yang mencapai Rp40,07 miliar. Penguatan ini terjadi di tengah penguatan mayoritas bursa regional akan pernyataan Kementerian Keuangan China yang mengalokasikan dana senilai USD1,6 miliar (Rp22,4 triliun) untuk subsidi kesehatan, pembelian alat-alat kesehatan dan membiayai berbagai upaya dalam mengatasi penyebaran virus corona. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD melemah di level Rp13.675. Hari ini kami perkirakan IHSG berada di level 5.960 - 6.010 di tengah penantian investor akan rilisnya data neraca perdagangan, ekspor dan impor per Jan-2020. Todays recommendation: INTP, KLBF, BBTN, ASII.

 

Corporate Action
IPO: TAMA; IDR175 / saham
RUPS: TINS, GGRP

 

Disclaimer On

WIKA, ARNA, PPRO, INTP, KLBF, BBTN, ASII

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group