Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

03 Februari 2020

MNCS Morning Navigator 03 Februari 2020

Global Market Highlight

DJIA menurun sebesar -2,09% pada perdagangan Jumat (31/01) diikuti penurunan indeks Nasdaq (-1,59%) dan indeks S&P (-1,77%). Pelemahan bursa AS sejalan dengan kekhawatiran pasar akan deklarasi WHO terkait penyebaran virus corona menjadi kondisi darurat internasional dimana sebanyak 213 orang telah meninggal akibat infeksi virus corona dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 9.692. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) hanya sebesar 2,3% per FY19 yang berada di bawah ekspektasi pada level 3% menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan indeks AS. Hari ini investor akan mencermati rilisnya beberapa data seperti: 1) US ISM Employment per Jan-2020; 2) US ISM Manufacturing per Jan-2020; 3) China PMI Mfg per Jan-2020.

 

Domestic Updates

BI merilis data uang beredar dalam arti luas (M2) senilai Rp6.136,5 triliun atau bertumbuh 6,5% YoY per Des-2019. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Nov-2019 sebesar 7,1% YoY. Hal ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan surat berharga saham dari 10,5% YoY pada Nov-2019 menjadi 7,5% YoY pada Des-2019. Sementara itu, faktor lain yang turut mempengaruhi seperti pertumbuhan aktiva luar negeri bersih melambat dari 4,6% YoY per Nov-2019 menjadi 4,4% YoY per Des-2019.

 

Company News

  1. INTP mengalokasikan belanja modal atau capex senilai Rp1,4 triliun atau meningkat 40% YoY pada FY20E. Dana ini akan digunakan untuk penyelesaian proyek fasilitas refused derived fuel (RDF) atau pengolahan sampah menjadi bahan bakar di pabrik Citeureup, Jawa Barat, penyelesaian proyek tambang batu di Pamoyanan, instalasi pembangkit milik PLN dan revitalisasi turbin di Plant Tarjun. Seluruh pendanaan berasal dari kas internal perusahaan. (Kontan)
  2. ANTM mencatatkan penjualan unaudited feronikel sebesar 26.349 TNi atau meningkat 9% YoY di FY19 (vs 24.135 TNi di FY18). Sementara itu, untuk komoditas emas, volume unaudited meningkat 22% YoY menjadi 34.023 kg dari 27.894 kg di FY18. Secara keseluruhan, perusahaan membukukan penjualan bersih unaudited sebesar 30% YoY menjadi Rp32,81 triliun di FY19. (Market Bisnis)
  3. MEDC  berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang kepada Bank Mandiri yang akan jatuh tempo pada 20 Desember 2021. Adapun, outstanding utang perusahaan dan entitas anak per 30 September 2019 mencapai Rp46,87 triliun. (Market Bisnis)

 

IHSG Update

IHSG melemah sebesar -1,94% di level 5.940 pada perdagangan Jumat (31/01) yang diikuti dengan aksi jual investor asing yang mencapai Rp1,85 triliun. Pelemahan ini masih didorong oleh penyebaran virus corona yang semakin meluas dan penurunan data uang yang beredar di bulan Des-2019. Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap USD menguat di level Rp13.655. Hari ini kami perkirakan IHSG berada di level 5.890-6.033 di tengah penantian investor akan rilisnya data inflation per Jan-2020, Tourist Arrivals  per Jan-2020 dan Markit Manufacturing PMI per Jan-2020. Todays recommendation: WOOD, PGAS, GGRM, ANTM.

               

Disclaimer On

INTP, ANTM, MEDC, WOOD, PGAS, GGRM

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group