Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

02 Oktober 2019

MNCS Morning Navigator 02 Oktober 2019

MNCS Morning Navigator

02 Oktober 2019

 

Global Market Highlight

DJIA melemah sebesar 1,28% pada perdagangan Selasa (01/10) diikuti pelemahan S&P 500 (-1,22%) dan Nasdaq (-1,13%). Pelemahan indeks terjadi sejalan dengan mengecewakannya rilis data PMI manufaktur AS yang berada pada level 47,8 per Sep-19 (vs 49,1 per Aug-19), menyentuh level terendah dalam 10 tahun terakhir. Rilis data PMI manufaktur dan inflasi Eurozone yang mengkhawatirkan juga semakin menunjukkan adanya pelemahan ekonomi global. Di sisi lain, World Trade Organization (WTO) memangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia pada FY19E menjadi 1,2% didorong oleh kekhawatiran perang dagang AS-China. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Data proyeksi tenaga kerja AS per Sep-19; 2) Data keyakinan konsumen Jepang per Sep-19.

 

Domestic Update

Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari IHS Markit meningkat dari 49,0 pada 8M19 menjadi 49,1 di 9M19. Selain itu, data rata-rata PMI selama triwulan ketiga (49,2) merupakan yang paling rendah sejak akhir tahun FY16. Hal ini menunjukkan sektor manufaktur Indonesia masih mengalami pelemahan dimana kondisi permintaan secara keseluruhan terus menurun selama dua bulan terakhir yang berakibat pada penurunan produksi perusahaan dan pengurangan pada jumlah pekerja.

 

Company New

  1. PTPP bekerja sama untuk membangun 500.000 jaringan gas bumi (jargas) dengan PT Perusahaan Gas Tbk. Hal ini akan dilakukan dalam dua fase dimana fase pertama sebanyak 50.000 sambungan rumah (SR) dan dilanjutkan fase kedua sebanyak 450.000 SR. Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan mengharapkan dapat memperkuat peran BUMN dalam mendorong percepatan pembangunan dan penguatan ekonomi nasional. (Market Bisnis)
  2. HRTA berencana untuk menerbitkan obligasi dengan nilai sebesar Rp1 triliun. Perseroan akan menerbitkan obligasi tahap pertama dengan target dana mencapai Rp600 miliar pada 12M19E dan Rp400 miliar pada 6M20F. Adapun rincian penggunaan dana tersebut dimana 28,5% digunakan untuk refinancing utang jangka pendek, 37,5% untuk modal kerja dan 34% untuk pengembangan anak usaha. (Market Bisnis)
  3. ANTM mencatat peningkatan pada pendapatan sebesar 22% atau mencapai Rp14,43 triliun di 1H19 (vs Rp11,82 triliun di 1H18). Peningkatan tersebut bersumber dari penjualan bijih nikel dan bijih bauksit yang bertumbuh lebih dari 100% dengan nilai masing-masing mencapai Rp1,75 triliun dan Rp296,74 miliar. Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan meningkat 25,01% YoY menjadi Rp12,05 triliun pada 1H19. Namun, laba bersih tetap mengalami peningkatan sebesar Rp365,75 miliar atau bertumbuh 6,17% YoY. (Market Bisnis)

 

IHSG Update

IHSG melemah sebesar 0,50% di level 6.138 pada perdagangan Selasa (01/10) diikuti oleh aksi jual bersih investor asing mencapai Rp607 miliar. Pelemahan IHSG terjadi sejalan dengan pelemahan mayoritas bursa regional Asia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD yang berada pada level Rp14.216. Hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang 6.100-6.170 di tengah penantian pasar akan data pertumbuhan pinjaman dan Indeks Keyakinan Konsumen. Todays recommendation: TBLA, ADHI, UNTR, JPFA.

 

Corporate Action

Pubex IPO: PT Ginting Jaya Energi Tbk

 

Disclaimer On

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group