Beranda

RESEARCH

MNCS Morning Navigator

02 Januari 2020

MNCS Morning Navigator 02 Januari 2020

MNCS Morning Navigator

02 Januari 2020

 

Global Market Highlight

DJIA menguat +0,27% pada perdagangan Selasa (31/12) diikuti penguatan indeks S&P 500 (+0,29%) dan Nasdaq (+0,30%). Pergerakan indeks terjadi seiring dengan optimisme pasar terhadap keadaan ekonomi pada bulan Desember, walaupun Consumer Confidence Index per Des-19 mengalami penurunan 0,3 poin di level 126,50. Sementara itu, meredanya kekhawatiran perang dagang AS-China menjelang ditandatanganinya kesepakatan fase 1 ikut mendorong laju indeks. Di sisi lain pasar mencermati kekhawatiran akan risiko gesekan politik di Timur Tengah atas pernyataan Presiden AS mengenai Iran di Twitter. Hari ini pasar menanti beberapa rilis data seperti: 1) US Initial Jobless Claim; 2) German Retail Sales per Nov-19; 2) China Caixin PMI Manufacturing per Dec-19.

 

Domestic Update

  •       Bank Indonesia merilis data uang beredar per Nov-19, di mana posisi uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat 7,1% YoY (vs 6,3% YoY pada Okt-19). Hal ini didukung oleh peningkatan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 10,50% YoY pada Nov-19 yang bersumber dari peningkatan uang kartal dan giro rupiah. Selain itu peningkatan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih, ekspansi operasi keuangan pemerintah, serta akselerasi penyaluran kredit juga mempengaruhi peningkatan tersebut.
  •      Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menetapkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 23% yang efektif berlaku pada 1 Januari 2020. Menteri Keuangan menyatakan dampak dariCHT tersebut berpotensi menaikkan harga jual eceran (HJE) rokok sebesar ~35%.

 

Company News

  •        MYOR berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan membeli mesin baru dari Danish Specialty Foods senilai Rp43,46 miliar dan Inbisco India Private Limited senilai Rp33,34 miliar, sehingga total pembelian mesin mencapai Rp76,8 miliar. Melalui pembelian mesin tersebut, MYOR diharapkan dapat meningkatkan produksi dan penjualan lini biskuit, cokelat, dan permen serta melakukan efisiensi terhadap beban pokok produksi untuk produksi biskuit dan cokelat. (Market Bisnis)
  •        GIAA membatalkan rencana untuk menerbitkan global sukuk dan instrumen keuangan lainnya dengan nilai mencapai USD900 juta yang ditujukan untuk pembiayaan kembali utang perusahaan. Hal ini disebabkan oleh belum tersedianya laporan keuangan audit hingga tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 22 Januari 2020. Sementara nilai utang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun adalah sebesar USD1,63 juta. (Market Bisnis)
  •        INAF berencana untuk menjual beberapa aset kepada KAEF. Aset berupa tanah dan bangunan berlokasi di Manado dan Padang dengan nilai transaksi Rp42,5 miliar. Penjualan ini dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi aset dengan mencari aset pengganti di lokasi dan luasan yang tepat guna sesuai core business Perseroan untuk memperluas cakupan area distribusi dan pemasaran produk. (Market Bisnis)

 

IHSG Update

IHSG ditutup melemah 0,47% di level 6.299,54 pada perdagangan Senin (30/12) meskipun aksi beli bersih investor asing mencapai Rp2,10 miliar. Pelemahan IHSG terjadi akibat aksi profit taking yang dilakukan oleh investor pada hari perdagangan terakhir, setelah beberapa minggu sebelumnya mengalami penguatan didorong oleh sentimen window dressing. Sementara nilai tukar Rupiah terhadap USD menguat pada level Rp13.866. Hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak pada rentang 6.280-6.330 di tengah penantian data inflasi per Des-19dan Markit Manufacturing PMI per Des-19. Todays recommendation: AALI, PGAS, BDMN, UNVR.

 

Corporate Action

Cum Date Dividend: ADRO

Post Stock Split Trading Day: UNVR

 

Disclaimer On

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group