Global Market Highlight
DJIA melemah sebesar 0,13% pada perdagangan Rabu (27/03) diikuti indeks S&P 500 (-0,46%) dan Nasdaq (-0,63%) di dukung oleh kekhawatian pasar akan imbal hasil US treasury yang kembali turun dan memperpanjang periode inversi kurva yield. Di sisi lain, Tiongkok membukukan penurunan keuntungan industri pada Jan-Feb 19 sebesar 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan menjadi koreksi terdalam sejak FY11. Sementara di Eropa, kelesuan ekonomi terpaksa membuat ECB menunda kenaikan suku bunga acuan. Hari ini laju indeks berpeluang dipengaruhi oleh: 1) Pembacaan PDB AS periode 4Q18; 2) Data klaim tunjangan pengangguran; 3) Indeks Keyakinan Konsumen Eurozone.
Domestic Updates
1) Hingga FY18, aset pemerintah pusat mencapai Rp6.214,2 triliun atau meningkat 4,48% YoY (vs Rp 5.947,8 triliun pada FY17). Pertumbuhan aset ini mencerminkan kualitas pengelolaan fiskal yang terus membaik.
2) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat tingkat peredaran rokok ilegal turun dari 12,1% pada FY16 menjadi 7% pada FY18. Tingkat peredaran ini masih relatif terkendali dengan pertimbangan wilayah geografi, budaya, dan struktur industri Indonesia sehingga menjadi sentimen positif bagi pebisnis tembakau seperti GGRM dan HMSP.
Company News
IHSG Updates
IHSG terkoreksi sebesar 0,39% ke level 6.444 pada Rabu (27/03) disertai aksi jual investor asing sebesar Rp424,72 miliar. Pelemahan ini sejalan dengan pelemahan nilai tukar dan beberapa harga komoditas.Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.390-6.550 di tengah kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi global dan rilisnya data uang beredar serta pertumbuhan kredit Feb-19. Todays recommendation TOWR, ADRO, BNLI, JSMR.