Dari dalam negeri, mengakhiri perdagangan akhir pekan IHSG di tutup naik tipis 3,37 poin (+0,06%) ke level 5.567,134. Setelah sempat mencetak rekor tertinggi intraday ke posisi 5.581,183, penguatan IHSG akhirnya berkurang oleh faktor akhir pekan, akibat aksi profit taking yang dilakukan oleh investor domestik. Sementara investor asing justru terus melakukan net buy, dengan total pembelian sebesar Rp328 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan, IHSG berhasil melanjutkan kenaikannya untuk pekan kedua dengan mencatatkan penguatan sebesar +0,48%, didorong oleh aksi beli investor asing yang masif. Tercatat dana asing yang mengalir masuk ke bursa dalam sepekan sebesar Rp2,66 triliun di pasar reguler. Pada Minggu ini, diperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 5.508-5.585.
Bursa saham Wall Street Minggu lalu terpantau kali ini terkoreksi sementara investor menanti hasil voting atas regulasi healthcare Amerika pengganti Obamacare. Mayoritas indeks ditutup melemah, dengan empat bergerak melemah sementara satu menguat. Indeks Nikkei mengalami penurunan terbesar dengan penurunan –436,28 poin atau sebesar 2,23% ke level 19.085,31.
Harga minyak semakin tertekan seiring meningkatnya aktivitas eksplorasi di Amerika Serikat telah membebani wacana bahwa pemangkasan produksi oleh OPEC yang menurut jadwal semula akan berakhir pertengahan 2017. Harga komoditas sebagian besar bergerak negatif dimana penurunan tertinggi dialami oleh harga batubara yang turun sebesar –3,85 poin atau turun hingga –5,14% .
TOP PICKS : PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Last Price RP 12.775, Target Price RP 13.360 (Target Price 12 Month)
TOP PICKS : PT Indosat Tbk (ISAT), Last Price Rp 7.000, Target Price Rp 8.200 (Target Price 12 Month)
