Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

10 April 2017

Weekly Analysis 10 - 14 April 2017

Selama sepekan lalu, IHSG terus mencetak level tertingginya hingga mencapai Rp5.680, meskipun akhirnya pada akhir pekan IHSG ditutup melemah –26,75 poin (-0,47%). Pelemahan tersebut terpicu oleh aksi aksi profit taking oleh investor setelah IHSG mengalami kenaikan selama empat hari berturut-turut meskipun investor Asing terus mencatatkan net buy. Tercatat total net buy Asing selama tahun 2017 mencapai Rp11,3 triliun. Meskipun mengalami pelemahan pada akhir pekan, namun IHSG bergerak naik +85,37 poin (+1,53%) ke level Rp5.653 selama sepekan lalu. Salah satu pemicu penguatan tersebut yaitu adanya sentimen positif dari dalam negeri dengan membaiknya data perekonomian Indonesia. Dalam Minggu ini, diperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang Rp5.539 - 5.692.

 

Data tenaga kerja Amerika Serikat pada bulan Maret tercatat sebesar 98.000 tenaga kerja. Jumlah tersebut berada jauh di bawah dari perkiraan yang semula diprediksikan data non-farm-payroll akan mencapai 174.000 dan tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 4,5%. Selain itu, kondisi geopolitik antara Amerika dan Suriah juga menjadi pemicu bursa Wall Street ditutup melemah –6,85 poin (-0,03%) pada akhir pekan lalu. Hal tersebut juga mengakibatkan indeks Dow Jones bergerak mixed selama sepekan ke level 20.656. Pelaku pasar cenderung masih menunggu langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya baik di bidang ekonomi maupun di bidang politik, serta kelanjutan atas program dan agenda pro bisnis milik Presiden Amerika Donald Trump.

 

Meskipun harga minyak WTI sempat turun akibat persediaan minyak Amerika yang mencapai level tertingginya yaitu 535,5 juta barel, mengakibatkan pasar yang kelebihan suplai. Namun, kondisi geopolitik antara Amerika dan Suriah tidak hanya mempengaruhi kejatuhan indeks bursa Global, namun juga berpengaruh terhadap harga komoditas. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi produksi minyak oleh Amerika. Hal tersebut mengakibatkan melesatnya harga minyak WTI serta harga-harga komoditas lainnya. Salain itu anggota OPEC pun akan mnegkaji ulang terkait pemangkasan produksi minyak. Pertemuan untuk membahas hal tersebut, akan digelar pada 25 Mei mendatang. Tercatat selama sepekan lalu, kenaikan harga tertinggi terjadi pada harga batubara mencapai +7,2% diikuti oleh kenaikan harga minyak sebesar +2,73%.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group