Setelah selama seminggu lalu IHSG turun tajam sebesar -2.19% disertai Net Sell Investor Asing Rp -207.82 miliar, diawal minggu ini ada harapan IHSG akan memguat seiring naiknya DJIA +1.42%, EIDO +0.88% serta naiknya harga komoditas Nikel +0.45%, Tin +0.15%, Oil +1.01% & Coal +0.62%. Naiknya Bursa Asia Senin pagi ini menjadi tambahan vitamin untuk penguatan IHSG. Mengetahui IHSG akan menguat hari ini, kami merekomendasikan untuk trading harian atas saham di sektor Properti, TI, Konstruksi, Bank, Telko dan Industri Dasar untuk perdagangan dihari Senin ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,024 - 6,116. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah AKRA SSIA MTDL NFCX WOOD PPRO ISAT CPIN BBRI ESSA.
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup menguat sebesar +0.32%, namun Indeks Hang Seng dan Indeks Kospi melemah masing-masing sebesar –1.11% dan –0.55%. Di sisi lain, Dow Jones ditutup menguat sebesar +1.42% ke level 26,574, penguatan tersebut seiring dengan penguatan pada S&P 500 (+1.42%). Wall Street ditutup menguat sejalan dengan persepsi positif pelaku pasar ditengah lonjakan data pekerjaan AS per September yang mencatatkan 136.000 slip gaji baru dan angka pengangguran turun menjadi 3.5%, kedua rilis data tersebut menyentuh level terbaik dalam 50 tahun terakhir. Penguatan juga didorong oleh optimisme pelaku pasar akan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada pertemuan akhir Oktober ini sebesar 25 basis poin di level 79% setelah rilis data PMI sektor manufaktur AS menyentuh level terendah sejak Juni 2009 dan PMI sektor jasa menyentug level terendah sejak Agustus 2016. Sentimen eksternal lainnya yang memengaruhi pergerakan bursa saham diantaranya pertemuan delegasi AS-China di Washington pada 10-11 Oktober 2019 nanti. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI menguat +0.69% ke USD 52.81 per barel.
Pada perdagangan 4 Oktober, IHSG ditutup menguat sebesar +0.38% kelevel 6,061. Sejalan dengan hal tersebut, investor asing tercatat melakukan aksi net buy dengan nilai mencapai Rp 474 miliar.
