Dihari Jumat DJIA sangat volatile, Why? diawal sempat naik +75 poin setelah release data GDP Amerika Serikat Q3 yang tumbuh 2.9% (tertinggi 2 tahun terakhir), kemudian sempat turun -74 poin setelah FBI mengumumkan akan menyelidiki email Hillary Clinton dan turunnya harga minyak WTI -2.05% kelevel $48.70, akhirnya ditutup turun -8.49 poin (-0.05%), sehingga selama 1 minggu DJIA flat +15.48 poin (+0.09%). Minggu ini DJIA akan volatile, disamping menunggu release Laporan Keuangan Q3 emiten, market juga menunggu data ekonomi penting seperti: ISM Manufacturing, NFP, Unemployment Rate, FOMC Meeting dan penyelidikan lebih lanjut Kasus email Hillary Clinton.
Berlanjutnya Net Sell investor asing hingga minggu ke-8 mencapai Rp -7.05 triliun sehingga net buy asing turun -17.91% dari level tertingginya menjadi Rp 32.32 triliun dimana YTD IHSG naik +17.79% & DJIA YTD naik +4.22%.
Merujuk pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 62 hari lagi hingga akhir thn 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-122 (30 Oct'16 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 143 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 983 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,755 T, Tebusan murni Rp 94.4 T, Total tebusan Rp 97.9 T (Target Rp 165 T) dan Total harta Rp 3,880 T (Target Awal Rp 4000T dari LN) ditengah turunnya EIDO -0.34%, DJIA -0.05% dan Oil -2.05% serta in-line nya hasil released LK Q3/2016 mendorong IHSG, di perkirakan akan turun terbatas.
