Faktor release laporan keuangan Q2/2018, apresiasi Rupiah dan net buy asing Rp 1.72 triliun menjadi faktor IHSG menguat +1.98% selama sepekan lalu. Memasuki perdagangan diawal pekan ini, IHSG rawan terkena profit taking seiring kejatuhan DJIA, Oil, Coal, Gold, Nikel & Timah serta hampir selesainya release LK Q2/2018 untuk saham-saham big caps. Senin ini investor bisa fokus ke saham batubara memanfaatkan momentum kebijakan DMO walaupun setelah dikalkulasi tidak akan banyak membantu penguatan Rupiah kedepannya.
PT Mark Dynamics (MARK).Perseroan mencetak pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 131% hingga Juni 2018 menjadi Rp36,52 miliar atau Rp48,06 per saham dibandingkan laba Rp15,80 miliar atau Rp26,34 per saham di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan naik menjadi Rp155,45 miliar dari penjualan Rp105,78 miliar tahun sebelumnya dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp90,68 miliar dari beban pokok Rp72,02 miliar. Laba kotor meningkat menjadi Rp64,76 miliar dari laba kotor Rp33,76 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp50,52 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp21,72 miliar Juni tahun sebelumnya.
BUY: MARK, INDY, ADRO, ITMG, PTBA, HRUM, BBRI, BBTN, BMRI, ANTM, TINS, UNTR, ACES, AKRA, ASII, CPIN, JPFA, GGRM, HMSP, PGAS, PTRO, SRIL, TLKM, UNVR.
