Dampak kekhawatiran investor akan naiknya yield obligasi 10 tahun AS dan Indonesia serta melemahnya Rupiah menjadi faktor selama minggu lalu IHSG turun -6.6% disertai Net Sell Asing sebesar Rp –1.30 triliun sehingga YTD IHSG turun -6.87% dan Net Sell Asing Rp -32.95 triliun. Senin ini IHSG berpeluang kembali melemah seiring turunnya EIDO -0.2%, DJIA -0.05%, Nikel -2.97%, Timah -1.57% & Oil -0.25% ditengah terus naiknya harga Coal Newcastle port delivery Mei +1.95%.
PT Adhi Karya (ADHI). Kuartal I/2018, perseroan berhasil mencetak pendapatan Rp3,14 triliun sepanjang kuartal 1/2018 atau naik 39% dari kuartal I/2017 Rp2,24 triliun. Perseroan meraih laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk Rp73,28 miliar pada kuartal I/2018. Pencapaian itu naik signifikan 282,86% dari periode yang sama tahun lalu Rp19,14 miliar. Arus kas perseroan tercatat positif Rp2,01 triliun pada kuartal I/2018. Kondisi itu berbanding terbalik dengan periode yang sama sebelumnya di mana arus kas perseroan minus Rp996,95 miliar. Sementara itu, perseroan mengantongi nilai kontrak baru (NKB) Rp3,0 triliun pada Maret 2018. Pencapaian itu tumbuh 78,6% dibandingkan dengan Februari 2018 Rp1,3 triliun. Adapun, NKB periode Maret 2018 berasal dari pekerjaan Trans Park Bekasi Rp845,8 miliar, Tol Bakauheni Rp186,8 miliar, dan penataan Kawasan Kompleks Gelora Bung Karno Rp134,2 miliar.
BUY: ASII, MARK, BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, PTBA, TLKM, ANTM, ICBP, INDF, INCO, INTP, SMGR, JPFA, APLN, MDLN, PPRO, PWON, UNVR, WIKA.
BOW: UNTR, ITMG, ADRO, HRUM, BRPT, WSKT, ADHI, PTPP, GGRM, BBTN, ACES, SRIL.
