Mengecewakannya kinerja fundamental Ford akibat turunnya penjualan mobil di China dan deklarasi recovery sektor automotive sudah selesai yang mendorong turun sahamnya -8.16% serta naiknya klaim tunjangan pengangguran mingguan menjadi faktor DJIA turun -15.82 poin (-0.09%) ditengah ramainya perdagangan Kamis tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 6.6 miliar saham (lebih kecil dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.7 miliar saham).
Kombinasi kejatuhan DJIA -0.09%, Oil -1.96% kelevel $41.10, Gold -0.54% & CPO -0.78% ditengah mulai pudarnya "Fenomena Wonder Woman" dan semakin mahalnya valuasi banyak saham padahal harganya sudah naik tajam menjadi faktor yang memperkirakan IHSG rawan profit taking.
Perkembangan mengecewakan diambil dari PT Semen Baturaja (SMBR) sepanjang 1H2016 membukukan kejatuhan laba bersih -38.69% menjadi Rp 103 miliar.
Kinerja buruk juga dialami PT Bank Permata (BNLI) selama 1H2016 membukukan RUGI BERSIH Rp 835.67 miliar atau TURUN TAJAM -199.8% setelah tahun 2015 periode sama membukukan laba bersih Rp 837.31
Kinerja BURUK juga dialami PT Vale Indonesia (INCO) selama 1H2016 membukukan RUGI BERSIH US$ -20.04 juta atau TURUN TAJAM -148.56% setelah tahun 2015 periode sama membukukan laba bersih US$ 41.27 juta.
