Semakin kuatnya sinyal The Fed akan menaikkan FFR setelah pidato Janet Yellen dan wakilnya Stanley Fisher, bahkan jika hasil NFP lebih dari 200,000 maka peluang FFR bisa naik 2 kali hingga akhir 2016 menjadi faktor DJIA turun dihari Jumat sebesar -53.01 poin (-0.29%) sehingga selama minggu lalu DJIA turun -0.85% dan YTD DJIA naik +5.63%. Minggu ini fokus pasar selain tertuju atas release US Consumer Income dan Spending, Manufucaturing, market menanti data Nonfarm Payrolls dan Unemployment Rate terbaru.
Setelah minggu lalu IHSG naik +22.77 poin (+0.42%), atau YTD IHSG in IDR naik +18.4% sedangkan in USD IHSG YTD naik +22.9% dimana kenaikan IHSG minggu lalu diiringi Net Buy Asing Rp 40.14 miliar (JAUH LEBIH KECIL dibandingkan 2 minggu lalu Rp 1.82 triliun), sehingga Net Buy Asing YTD mencapai Rp +39.38 triliun. Senin ini IDX berpeluang TURUN merujuk turunnya EIDO -1.59% dan DJIA -0.29% ditengah pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-59 (29 Aug'16 jam 05.00) masih sangat rendah dimana pencapaian Deklarasi Harta Bersih Rp 97.9 triliun (ekspektasi Rp 4,000 triliun), Uang Tebusan baru mencapai 1.2% atau Rp 2.04 triliun dari total ekspektasi Rp 165 triliun dan Dana Repatriasi Rp 7.65 triliun (ekspektasi Rp 1,000 triliun) ditengah upaya PP Muhammadiyah akan mengajukan Judicial Review atas UU Tax Amnesty