Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

28 November 2019

Early Bird 28 November 2019

Setelah IHSG turun selama 5 hari berturut-turut sekitar -132.06 poin (-2.15%), harapan untuk IHSG dapat bangkit nampaknya masih cukup berat menyusul kembali turunnya sebagian harga komoditas seperti Oil -0.38%, Gold -0.57%, Nikel -1.35% dan EIDO -0.33%. Jatuhnya Bursa Asia pagi ini dan Indeks Dow futures yang mengindikasikan akan dibuka negatif menambah beban berat IHSG untuk bangkit Kamis pagi ini. Mengetahui IHSG akan berjalan dijalan yang terjal, kami tetap antusias merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Kimia/Energi, Infrastruktur, Pakan Ayam, TI, Logam, Properti dan Industri Dasar untuk perdagangan dihari Kamis ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,970 - 6,062 adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BRPT TOWR CPIN MEDC NFCX TBIG MDKA PGAS PWON MARK.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan rabu kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +0.15%, lalu Indeks Shanghai dan Indeks Kospi ditutup masing-masing melemah tipis -0.13% dan -0.12%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.15% di level 28,164. hal ini sejalan dengan peenguatan pada S&P 500 sebesar +0.42%. Wall Street ditutup menguat dikarenakan rilis data pembacaan kedua angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2019 yang lebih baik dari pembacaan pertama yaitu menjadi 2,1%, namun hal ini tertahan oleh musim liburan di AS yang memulai perayaan Thanksgiving lalu sehari setelahnya akan ada diskon besar-besaran yang biasa disebut Black Friday. Di samping itu, pasar komoditi, harga CPO yang menguat +0.78% , Coal menguat + 0.52% dan Nickel melemah -1.47%.

 

Pada perdagangan 27 November, IHSG ditutup melemah sebesar -0.05% kelevel 6,023. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya menanti perkembangan negosiasi dagang AS-China yang belum jelas kapan akan mencapai kesepakatan, lalu dari potensi penguatan dolar AS yang didukung oleh penguatan pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2019 yang lebih baiik dari sebelumnya, dari dalam negeri investor akan menunggu Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang akan memaparkan arah kebijakan moneter 2020.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group