Kombinasi berkurangnya tekanan Trade War serta penguatan DJIA +2.84%, EIDO +2.5%, Nikel +0.12%, Tin +0.22% & Gold +0.61% dihari Selasa serta terus menguatnya Rupiah ditengah valuasi IHSG dan banyak saham sangat murah saat ini menjadi faktor IHSG ditutup menguat +0.15% disertai Net Sell Asing sebesar Rp -854.01 miliar sehingga YTD Net Sell Asing mencapai Rp -22.80 triliun. Faktor turunnya DJIA -1.43% akibat tekanan jual disaham teknologi, turunnya EIDO -1.8%, -1.36%, Nikel -0.27%, Gold -0.62% menjadi faktor IHSG berpotensi menghadapi tekanan jual kembali dihari Rabu.
PT Harum Energy (HRUM). Perseroan memperkuat aset lewat akuisisi tambang batubara. Yang terbaru, perusahaan membeli PT Bumi Karunia Pertiwi milik PT AKR Coporindo (AKRA). HRUM membeli 2,49 juta saham PT Bumi Karunia Pertiwi yang dimiliki induknya, PT Anugrah Karya Raya. Anugrah adalah anak perusahaan batubara AKRA dengan kepemilikan 96,75%. Perseroan telah membeli sebanyak 2.4999.999 saham milik PT Anugrah Karya Raya dalam PT Bumi Karunia Pertiwi, atau setara dengan 99,99996% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor di PT Bumi Karunia Pertiwi dengan harga jual beli Rp 31,49 miliar.
BUY: ADRO, ITMG, PTBA, INCO, PTRO, TPIA, AKRA, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, CTRA, APLN, PPRO, PWON, SMRA, EXCL, GGRM, HMSP, INTP, SMGR, JPFA, JSMR, SRIL, TOTL, WSKT, WSBP.
BOW: MARK, PGAS, TINS, UNTR, BBTN, BMRI, MEDC, ELSA, BKSL, BSDE, INDF, PTPP.