Seperti diperkirakan dalam Early BIRD edisi Kamis, aksi profit taking yang dilakukan investor atas saham berkapitalisasi besar seperti TLKM, ASII, BBCA, HMSP, INTP, UNTR serta aksi jual atas saham batubara, konstruksi dan property menjadi faktor IHSG turun sebesar -0.5% disertai Aksi Jual Asing sebesar Rp -262.5 miliar dihari Kamis sehingga Net Sell Asing YTD mencapai sebesar Rp-18.45 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-47.25 trilun atau turun sangat tajam sekitar -164.1% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat di bulan Mei sebesar Rp 28.8 triliun. Untuk Jumat ini IHSG diperkirakan berpeluang terkena profit taking seiring kejatuhan EIDO -0.4%, Gold -0.86%, Nikel -0.97%, Tin -0.2%, akan kembali turunnya saham TLKM serta terus terdepresiasinya Rupiah atas USD yang akan bertengger dilevel 13,600 di pasar Spot sepanjang hari ini.
Bank Permata (BNLI) membukukan laba bersih Rp707,50 miliar atau Rp29 per saham hingga periode 30 September 2017 usai mengalami rugi Rp1,23 triliun di periode sama tahun sebelumnya atau rugi per saham Rp77. Pendapatan bunga dan syariah bersih turun menjadi Rp3,87 triliun dari pendapatan Rp4,48 triliun dan pendapatan operasional turun tipis jadi Rp6,19 triliun dari Rp6,28 triliun. Jumlah beban operasional turun cukup besar menjadi Rp5,28 triliun dari Rp7,92 triliun membuat laba sebelum pajak diraih Rp907,77 miliar dari rugi sebelum pajak Rp1,64 triliun di periode hingga September 2016.
BUY: BRPT, BMRI, AKRA, SIMP, BBRI, CPIN, CTRA, GGRM, ICBP, JPFA, JSMR, LSIP, PTBA, PTPP, SMGR, SMRA, TINS, UNVR, WSBP, WSKT.
BOW: ADRO, AALI, APLN, HRUM, INDF, INDY, LSIP, SSMS, TPIA, SRIL, BBCA, HMSP, INTP, MDLN, PGAS, PWON, TOTL, WTON, EXCL, ASII, BSDE, INCO, ISAT, ITMG,TLKM
