Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

26 September 2019

Early Bird 26 September 2019

Mulai diabaikannya issue mengenai impeachment dan investor lebih memilih pulihnya data penjualan rumah keluarga tunggal AS lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus, menjadi pendorong DJIA menguat +0.61% semalam, diperkirakan belum mampu menjadi trigger Bursa Indonesia menguat dalam jumlah besar. Bahkan, bukan tidak mungkin justru IHSG kembali tertekan seiring kejatuhan harga komoditas seperti: Gold -1.85%, Coal -1.34%, Tin -0.25% & Oil -0.31%. Jatuhnya sebagian Bursa Asia pagi ini dan mulai "tersanderanya" market akibat masih belum terselesaikannya persoalan pencabutan UU KPK dan pembatalan RUU KUHP turut menjadi pemberat pergerakan IHSG Kamis ini. Mengetahui sentimen tersebut, kami merekomendasikan untuk trading harian atas saham di sektor Infrastruktur, Bank, Konsumer, Properti dan Pakan Ayam untuk perdagangan dihari Kamis ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,100 - 6,192. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah TBIG BNLI PZZA BRPT APLN MDKA CPIN BEST TOWR ADRO.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar –0.36%, Indeks Shanghai melemah sebesar –1.00%, diikuti oleh Indeks Hang Seng dan Indeks Kospi masing-masing melemah sebesar –1.28% dan –1.32%. Di sisi lain, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.61% ke level 26,972, penguatan tersebut seiring dengan penguatan pada S&P 500 (+0.62%). Wall Street ditutup menguat sejalan dengan optimisme pelaku pasar akan meredanya perang dagang AS-China didukung pernyataan Trump bahwa kesepakatan AS-China dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan. Penguatan tersebut terjadi ditengah kekhwatiran penyelidikan pemakzulan presiden AS, Donald Trump setelah transkrip percakapan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dirilis oleh Gedung Putih terkait dugaan penyelewengan kekuasaan oleh Trump yang meminta penyidikan pada anak salah satu kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI melemah –1.40% ke USD 56.49 per barel.

Pada perdagangan 25 September, IHSG ditutup menguat sebesar +0.14% kelevel 6,146 meskipun investor asing tercatat melakukan aksi net sell dengan nilai mencapai Rp 769 miliar. Penguatan IHSG didorong oleh meredanya intensitas aksi massa di sejumlah daerah seiring dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menunda RUU KUHP dan RUU Lembaga Permasyarakatan.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group