Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

26 Juli 2019

Early Bird 26 Juli 2019

Mengecewakannya result kinerja emiten Q2/2019 di Wall Street menjadi faktor negatif DJIA turun -0.47% ditengah jatuhnya harga Emas -0.70%, EIDO -0.57%, Timah -0.99% dan yang terparah turunnya Nikel -3.51% dimana penurunan diatas menjadi faktor negatif berpotensi menggerus IHSG dihari Jumat ini. Turunnya Bursa Asia Jumat pagi menambah beban berat yang sudah dipikul IHSG menjelang pembukaan market pagi ini. Dilain pihak terdapat katalis yang bisa nendinginkan suasana yakni: harga Minyak mentah, Coal dan CPO masing-masing naik +0.37%, 0.27% & +1.48% ditengah aksi menunggu kanjutan release LK Q2/2019. Mengetahui sentimen tersebut, Jumat ini kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Properti, Infrastruktur, Retail & Pakan Ternak. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,348 - 6,441. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah DMAS ISAT SSIA BEST HOKI MYOR JPFA EXCL CTRA TOWR.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak menguat pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup menguat sebesar +0.22%, Indeks Hang Seng menguat sebesar +0.25%, diikuti oleh Indeks Shanghai menguat sebesar +0.48%, namun Indeks Kospi melemah sebesar –0.35%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar –0.47% ke level 27,141, pelemahan tersebut seiring dengan pelemahan pada S&P 500 (-0.53%). Wall Street ditutup melemah sejalan dengan keputusan kebijakan moneter European Central Bank (ECB) yang tidak terlalu dovish dimana main refinancing rate, lending facility, dan deposit facility masing-masing dipertahankan sebesar 0%, 0,25% dan -0,4%. Sebagai pemberat, saham-saham di Wall Street mengalami pelemahan diantaranya Facebook melemah -1,9%, Ford  melemah -7,5% , Tesla melemah sebesar -13,6% diikuti oleh Boeing  yang melanjutkan pelemahan sebesar -3,7%. Pelaku pasar underconfidence  keputusan ECB tersebut  akan sejalan dengan The Fed mengingat kondisi ekonomi Eropa yang lebih buruk dari US namun cenderung dovish. Selain itu,  PDB AS yang diprediksikan lebih tinggi dari prediksi analis seiring dengan rilis data pesanan barang tahan lama di bulan Juni US yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya memicu potensi tidak ada pelonggaran moneter yang agresif dari The Fed. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  menguat +0.25% ke USD 56.02 per barel.

Pada perdagangan 25 Juli, IHSG ditutup  menguat sebesar +0.26% kelevel 6,401. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR  514 Miliar. Penguatan IHSG mengikuti mayoritas bursa utama Asia lainnya, seiring dengan sentimen positif dari Wall Street dimana indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari sebelumnya (24/7).

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group