Walaupun data US Durable Goods Orders Juli tumbuh diatas ekspektasi yakni 4.4% dan Initial Jobless Claims turun beruntun diminggu ke-3 menjadi 261,000 unit, tetapi akibat jatuhnya saham sektor farmasi serta aksi menunggu pidato Chairwoman The Fed Janet Yellen didepan Jackson Hole Policy Symposium Jumat ini terkait arah FFR menjadi faktor semalam DJIA ditutup turun -33.07 poin (-0.18%).
Dalam paparannya didepan Komisi IX DPR, secara mengejutkan Mentri Keuangan SMI mengatakan jumlah anggaran 2016 yangg akan dipangkas meningkat menjsdi Rp 137.65 triliun (rencana awal Rp 133 triliun), dimana pemangkasan itu terdiri dari alokasi untuk belanja Kementrian/Lembaga (K/L) Rp 64.7 triliun, belanja transfer ke daerah Rp 70.13 triliun dan anggaran dana desa dipotong Rp 2.82 triliun ditengah pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-56 (26 Agustus 2016) masih sangat rendah dimana pencapaian Deklarasi Harta Bersih Rp 71.1 triliun (ekspektasi Rp 4,000 triliun), Uang Tebusan baru mencapai 0.9% atau Rp 1.45 triliun dari total ekspektasi Rp 165 triliun dan Dana Repatriasi Rp 2.44 triliun (ekspektasi Rp 1,000 triliun), IHSG diperkirakan bergerak sideways Jumat ini merujuk bervariasinya data yang muncul dimana terjadi kejatuhan DJIA -0.18%, Gold -0.25%, Nickel -1.5%, Tin -0.55% dan CPO -1.5% sementara EIDO +1% & Oil +1.2%.
