Dilandasi released Laporan Keuangan Q3/2016 atas 120 emiten dalam Indeks S&P 500, dimana 78% result berada diatas perkiraan analis (diatas prediksi rata-rata jangka panjang 63.5%) dan earnings diperkirakan tumbuh 1.1% menjadi faktor DJIA menguat +77.32 poin (+0.43%) ditengah moderatnya perdagangan Senin tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 5.8 miliar saham (lebih besar dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.4 miliar saham).
Merujuk pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 67 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-117 (25 Oktober 2016 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 143 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 983 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,740 T, Tebusan murni Rp 94.3 T, Total tebusan Rp 97.7 T (Target Rp 165 T) dan Total harta Rp 3,865 T (Target Awal Rp 4000T dari Luar Negeri) ditengah turunnya EIDO -0.42%, Oil -0.65%, Gold -0.14% serta DJIA +0.43%, Nickel +1.46%, Tin +0.25% & CPO +3.6%, IHSG diperkirakan akan menguat terbatas.
Perkembangan emiten terbaru yaitu Laporan Keuangan Q3/206 PT Bank Tabungan Negara (BBTN) yang membukukan kenaikan Net Profit Rp 1.62 triliun atau +32.64% (YoY) didorong kenaikan Loan +16.9% (YoY) menjadi Rp 153.8 triliun dan menurunnya NPL gross 3.6% turun dari 4.5% di Q3/2015 walaupun terjadi tekanan pada NIM yang turun menjadi 4.59% dari 4.77% pada Q3/205.
