Setelah selama seminggu lalu IHSG turun -0.46% disertai Net Sell Asing sebesar Rp -566.48 miliar, diawal pekan ini ada harapan IHSG akan rebound seiring penguatan DJIA +0.39% serta penguatan beberapa komoditas seperti Nikel +0.97%, Coal +0.52% serta CPO +2.84%. Menguatnya sebagian besar Bursa Asia Senin pagi ini berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk rebound Senin ini. Mengetahui IHSG berpeluang menguat Senin ini, kami bersemangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Telko, Investasi, TI, Semen, Perkebunan/CPO, Retail, Pakan Ayam dan Industri Dasar dalam perdagangan diawal pekan ini.
IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,061 - 6,153 adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah EXCL SRTG MTDL SMCB LSIP ACES JPFA PTBA AGII MARK
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan jumat kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +0.48%, lalu Indeks Shanghai ditutup melemah -0.63% dan Kospi ditutup menguat sebesar +1.12%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.39% di level 27,875.62 hal ini sejalan dengan peenguatan pada S&P 500 sebesar -0.22%. Wall Street ditutup melnguat dikarenakan munculnya sinyal positif dari kesepakatan dagang AS-China, dikatakan penasihat gedung putih bahwa perjanjian damai dagang bisa diteken pada akhir tahun ini, namun masih terdengar isu Hong Kong yang menjadi sebuah halangan tentang isu hak asasi manusia di negara tersebut. Di samping itu, pasar komoditi, harga Nikel menguat +0.97% ke USD 14,635 per barel dan dari CPO menguat +2.84% ke USD 2,642
Pada perdagangan 22 November, IHSG ditutup melemah sebesar -0.28% kelevel 6,100. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya masih pada kesepakatan dagang AS-China yang belum ada kejelasan sampai hari ini, perkembangan isu Hong Kong soal Kongres AS menyetujui aturan Hak Asasi Manusia di Hong Kong.
