Besarnya penurunan penjualan rumah eksisting bulan Juli sebesar -3.2%, membuat jatuhnya saham sektor farmasi disusul dengan komentar negatif dari calon presiden dari Partai Demokrat, turunnya harga minyak mentah WTI sebesar -2.77% kelevel $46.77 serta aksi menunggu pidato Chairwoman The Fed Janet Yellen didepan Jackson Hole Policy Symposium terkait arah FFR menjadi faktor DJIA ditutup turun sebesar. -65.82 poin (-0.35%) ditengah moderatnya perdagangan Rabu tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 6.09 miliar saham (sedikit lebih kecil dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.26 miliar saham).
Ditengah pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-55 (25 Aug'16) masih sangat rendah, merujuk pencapaian Deklarasi Harta Bersih Rp 59.5 triliun (ekspektasi Rp 4,000 triliun), Uang Tebusan baru mencapai 0.7% atau Rp 1.18 triliun dari total ekspektasi Rp 165 triliun dan Dana Repatriasi Rp 1.94 triliun (ekspektasi Rp 1,000 triliun), IHSG Di perkirakan berpeluang turun kembali dihari Kamis merujuk turunnya DJIA -0.35%, Oil -2.77%, Gold -1.3% dan Nickel -2.63%.
