Kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di Q3/2016 akibat dorongan kenaikan belanja konsumen dan investasi untuk estimasi tercermin dalam GDP yang tumbuh 3.5%, pertumbuhan triwulanan tercepat sejak 2004 dan lebih tinggi ketimbang GDP Q2 yang tumbuh 1.4%, tetapi di Offset kejatuhan saham sektor retail mendorong DJIA turun -23.08 poin (-0.12%) di hari Kamis.
Dari dalam negeri, akibat transaksi crossing kembali selama tiga hari terjadi Net Buy asing di hari ke-4 di minggu ke-17 sehingga Net Sell mencapai Rp-25 triliun membuat Net Buy asing menjadi -62.66% dari level tertingginya menjadi Rp14.90 triliun.
Kombinasi jatuhnya EIDO -1.74%, DJIA -0.12%, Gold -0.23%, Nickel -0.92% dan CPO -1.22% menjadi faktor negatif sehingga IHSG diperkirakan akan berlanjut mengalami penurunan di hari Jumat. Perhatikan level support psikologis Rp5,000, jika level support Rp5,000 tembus, IHSG bukan mustahil berpotensi turun menuju level Rp4,850.
PT Modern International (MDRN) sepanjang tahun 2016 telah menutup 25 gerai 7-Eleven untuk menekan beban perusahaan menyusul mengecewakannya kinerja penjualan bersih sepanjang Q3/2016 yang turun -31.4% YoY menjadi Rp660.7 miliar. Sepanjang Q3/2016, gerai 7-Eleven menjadi penyumbang utama dari total penjualan MDRN mencapai Rp526.2 miliar atau setara 79.6% dari penjualan konsolidasi.