Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

23 Agustus 2019

Early Bird 23 Agustus 2019

Ditengah penguatan DJIA semalam dan penguatan tipis Bursa Asia pagi ini, kondisi perdagangan di Bursa Indonesia Jumat ini masih rawan terkena minor profit taking seiring jatuhnya harga komoditas disemua jenis, dari turunnya harga Emas -0.33%, Oil -0.82%, Nikel -0.82%, Coal -0.25% & Timah -0.46%. Satu-satunya harga komoditas yang naik adalah CPO +2.51% seiring meningkatnya permintaan dari India dan tipisnya kenaikan inventori di Indonesia. Mengetahui IHSG hari ini berpeluang terkena minor profit taking, Jumat ini kami merekomendasikan untuk trading atas saham-saham di Sektor Infrastruktur, Farmasi, Telko, Properti, Pakan Ternak dan Bank. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,195 - 6,288. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah TBIG EXCL KLBF TLKM BEST JPFA PWON BSDE AKRA BBRI.

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan akhir kemarin. Indeks Nikkei ditutup menguat sebesar +0.05%, Indeks Shanghai menguat sebesar +0.11%, namun Indeks Hang Seng dan Indeks Kospi melemah masing-masing sebesar –0.84% dan -0.69%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.19% ke level 26,252 dan S&P 500 ditutup melemah sebesar –0.05%. Wall Street ditutup bervariatif dikarenakan kekhawatiran pelaku pasar seiring dengan munculnya kembali inverted yield curve untuk obligasi pemerintah AS tenor 2 dan 10 tahun pada perdagangan semalam (22/8), dan diperparah dengan terkontraksinya aktivitas manufaktur AS bulan ini berdasarkan rilis HIS Markit, merupakan yang pertama dalam 10 tahun terakhir. Di lain sisi, pelaku pasar masih wait and see dan mengantisipasi sinyal penurunan suku bunga acuan lanjutan menjelang agenda tahunan The Fed. Di samping itu, di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  melemah  -0.59% ke USD 55.35 per barel.

Pada perdagangan 22 Agustus, IHSG ditutup melemah sebesar –0.22% kelevel 6,239 meskipun adanya pemangkasan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5.5% ditengah sentimen negatif saham perbankan BUMN menyusul rencana penggantian direksi. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR 334 Miliar.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group