Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

23 Agustus 2017

Early Bird 23 Agustus 2017

  •          Seperti  dugaan sebelumnya Bank Indonesia pada Selasa malam akhirnya menurunkan suku bunga acuan 7 days repo sebesar 0.25% dengan 4 alasan yakni: inflasi yang lebih rendah, terkendalinya current account deficit (CAD), perkiraan kenaikan Fed Fund Rate  yang lebih kecil atau tertunda, dan harapan dapat mendorong penyaluran kredit. Diluar itu turunnya 7 days repo semakin mengonfirmasi terjadinya perlambatan ekonomi saat ini. Faktor penurunan suku bunga acuan BI tersebut menjadi katalis IHSG menguat +0.30% disertai Net Buy Asing sekitar Rp337.20 miliar sehingga Net Buy Asing YTD tersisa Rp2.16 trilun atau turun sebesar Rp-26.64 trilun atau sekitar -92.50% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.80 triliun. Untuk Rabu ini IHSG diperkirakan berpeluang menguat kembali merujuk faktor naiknya EIDO +0.6%, DJIA +0.9%, Oil +0 7%, Nikel +0 88% serta CPO +0.96% di level tertinggi 5 bulan terakhir yakni RM 2737.

 

  •          PT Sri Rezeki Isman Tbk (SRIL) telah mulai mengoperasikan pabrik benang rayon sejak Juli 2017 sehingga dapat menghemat belanja impor bahan baku perusahaan yakni memperkecil impor rayon dengan berhemat bea masuk 5%. Lebih lanjut perseroan mengatakan kebutuhan Rayon bagi Sritex Group mencapai 60% dari total material produksi karena selama ini 50% didapat dari domestik dan 50% impor. Pabrik Rayon baru ini memiliki kapasitas mendekati 100 juta ton per tahun. Berada di lahan seluas 100 hektare, pabrik yang memiliki dua lini produksi itu menelan biaya hampir US$ 250 juta. Nantinya produksi rayon tidak hanya diserap untuk kepentingan grup saja. Sebab sekitar 30%-50% saja yang akan digunakan oleh Sritex, sisanya akan dijual ke industri tekstil dan garmen lainnya. Sampai akhir tahun nanti pabrik ditargetkan memproduksi 50% dari total kapasitas dan tahun depan sudah full capacity.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group