Setelah rally selama 9 hari akhirnya Indeks DJIA tumbang juga sebesar -77,80 poin (-0,42%) menyusul mengecewakannya result laporan Keuangan 1H2016 emiten Intel, Southwest Airline dan Starbucks sehingga masing-masing penurunan saham sebesar -4%, -11,2% dan -4,9% ditengah sepinya perdagangan Kamis tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 6,5 miliar saham (lebih kecil dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 7,5 miliar saham).
Setelah seolah-olah IHSG akan naik tanpa ada yang dapat menghentikannya akhirnya Kamis tumbang juga menyusul BI Rate tidak jadi diturunkan 25 bps walaupun sudah diketahui di bulan Agustus BI akan menggunakan reverse repo dilevel 5,25% sebagai acuannya, Jumat ini diperkirakan IHSG akan melanjutkan kejatuhannya seiring kejatuhan EIDO -1,13%, DJIA -0,42% dan Oil -2,64%.
Perkembangan kurang menggembirakan diambil dari emiten PT BPD Jawa Timur (BJTM) dimana sepanjang 1H2016 (Januari-Juni) membukukan kenaikan Net Profit +7% YOY menjadi Rp 561 miliar (padahal 1Q2016 tumbuh +21,51%). BJTM mengalami perlambatan penyaluran kredit 1H2016 hanya naik +3,49% (vs 1H2015 tumbuh +13,97%), Asset 1H2016 justru turun -4,32% (vs 1H2015 tumbuh +19,18%) dan DPK 1H2016 juga turun -5,57% (vs 1H2015 tumbuh +20,3%)
