Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

22 Februari 2019

Early Bird 22 Februari 2019

Sebagai leading indicator, MSCI index dan EIDO masing-masing melemah -0.21 dan 0.67%. Hal tersebut berpotensi berpengaruh negatif terhadap bursa saham di emerging market economies. Sementara itu, harga minyak mentah melemah seiring dengan peningkatan pada persediaan minyak mentah US. Pada perdagangan 22Feb, setelah menguat 2-hari, IHSG berpotensi melemah dengan supp-resist: 6,495-6,590 dana sama-saham yang direkomendasikan, seperti: PGAS, BMRI, INDY, DMAS, dan HRUM.

Harga minyak mentah melemah seiring dengan peningkatan pada persediaan minyak mentah US di atas market consensus. Setelah menguat 2-hari, harga minyak mentah WTI melemah -0.63% ke USD 56.47 per barel. Seiring harga minyak mentah melemah, bursa saham di developed economies ditutup variatif. Dow dan S&P 500 masing-masing melemah -0.40 dan 0.35%. FTSE100 melemah -0.85% sementara DAX menguat +0.19%.

Sesuai ekspektasi, investor portofolio asing berlanjut membukukan net buy IDR +351.12 miliar. Demikian, IHSG melanjutkan penguatan +0.38% ke 6,537, mengikuti bursa saham di emerging market economies mayoritas ditutup menguat. Ulasan FOMC minutes yang menunjukkan para policy maker di The Fed terlihat cenderung dovish berpengaruh positif terhadap bursa saham di emerging market economies. Ditambah lagi, Bank Indonesia menahan suku bunga acuan (7-day reverse repo rate) di 6.0%. Sektor-sektor yang menguat, seperti: mining (+1.50%); basic industry (+1.08%); dan agriculture (+0.97%). Saham-saham yang menjadi leading movers, seperti: BMRI, TPIA, PGAS, BRPT, dan BBRI.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group