Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

22 Desember 2016

Early Bird 22 Desember 2016

Jatuhnya saham sektor farmasi dan property, ditengah mahalnya valuasi DJIA saat ini  serta mulai munculnya kekhawatiran apakah legislator nantinya akan menyetujui pemotongan pajak secara masive serta kebijakan lainnya yang dapat memperlebar defisit anggaran menjadi faktor DJIA turun -32.66 poin (-0.16%) semakin sepinya perdagangan Rabu karna sebagian investor mulai cuti Natal dan Tahun Baru.


Dari dalam negeri, akibat transaksi crossing kembali terjadi net buy asing dihari ke-3 diminggu ke-17.  Sehingga net sell asing mencapai Rp -25.43 triliun, membuat net buy asing menjadi -63.73% dari level tertingginya menjadi Rp 14.47 triliun.


Kombinasi jatuhnya EIDO -0.62%, DJIA -0.16%, Oil -1.48%, Gold -0.11% dan Nickel -0.8% menjadi faktor IHSG diperkirakan akan melanjutkan penurunan dihari Kamis.


PT Wijaya Karya (WIKA) setelah sukses memperoleh kontrak pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$4.3 miliar (Rp 57 triliun), WIKA kembali mendapat kontrak kerja sama dari PT Aneka Tambang (ANTM) untuk pengerjaan EPC Turnkey Proyek Pembangunan Pabrik feronikel Haltim (P3FH) dengan nilai kontrak Rp 3.42 triliun. Sehingga perolehan kontrak baru WIKA untuk tahun 2016 telah melebihi target 8% menjadi Rp 82.3 triliun dari target kontrak baru 2016 yang dicanangkan sebesar Rp 81.5 triliun. 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group