Disetujuinya anggaran Rp2.3 triliun untuk PT KAI mendorong naik saham sektor kontruksi serta berlanjutnya kenaikan harga batubara mendorong naik harga saham sektor batubara menjadi katalis IHSG menguat dihari Kamis sebesar +0.32% tetapi kembali diiringi derasnya Net Sell Asing berjumlah Rp-749.1 miliar. Akibat derasnya Net Sell Asing dihari Kamis menjadikan Net Sell Asing selama 4 hari berjumlah Rp-3.6 triliun dan membuat Net Buy Asing YTD tersisa Rp8.97 trilun atau turun tajam sekitar -70% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Jumat ini IHSG kami perkirakan akan bergerak sideways cenderung turun tipis seiring kejatuhan DJIA -0.13%, Oil -0.7%, Nikel -1.61%.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sepanjang semester 1/2017 berhasil membukukan kenaikan pendapatan sekitar 92.45% menjadi Rp15.55 triliun sehingga kenaikan pendapatan tersebut mendorong naik laba berjalan WSKT di semester 1/2017 tercatat Rp1.43 triliun atau naik 145% dari periode yang sama setahun 2016, yakni sebesar Rp582.23 miliar serta berkat kenaikan laba entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp26.41 miliar. Lebih lanjut hingga Rabu (19/7), kontrak baru yang diperoleh perseroam mencapai Rp35 triliun. Meskipun WSKT memiliki kinerja bagus, ternyata target kontrak baru WSKT yang disiapkan tahun 2017 meleset karena baru mencapai 43.75% dari revisi kontrak baru Rp60 triliun dari target kontrak sebelumnya Rp80 triliun di 2017. Sebagai catatan, hingga semester I-2017, kontrak yang dalam pengerjaan WSKT mencapai Rp120.47 triliun. Sementara laba bersih perseroan ditargetkan ada di kisaran Rp3.5 triliun. Tahun ini, WSKT telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp25 triliun-Rp30 triliun. Namun, sepanjang semester I-2017, perseroan baru menggunakan capex kurang dari 10% (sekitar Rp 2.3 triliun).