Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

19 November 2019

Early Bird 19 November 2019

Kombinasi jatuhnya harga komoditas seperti: Oil -1.69%, Nikel-1.15%, Tin -0.67%, CPO -1.03% ditengah kejatuhan EIDO -0.72% menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia  yang diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya. Disamping itu turunnya sebagian Bursa Asia pagi ini ditengah "persoalan" yang sedang melanda di Bursa Indonesia saat ini turut menyumbang sentimen negatif untuk perdagangan Selasa ini. Mengetahui IHSG berpeluang terkena minor profit taking Selasa ini, kami tetap bersemangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor Kimia/Energi, Investasi, Konstruksi, Properti, Bank, dan Industri Dasar untuk perdagangan dihari Selasa. IHSG kami perkirakan bergerak pada 6,072 - 6,164 Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah  BRPT SRTG CTRA BBTN BBRI ESSA WEGE  PWON WTON BSDE.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan senin kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +1.35%, lalu Indeks Shanghai menguat +0.62% sedangkan indeks Kospi melemah sebesar -1.04%. Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.11% di level 28,036.22 hal ini sejalan dengan penguatan tipis pada S&P 500 sebesar +0.05%. Wall Street ditutup menguat setelah investor merespon positif dari sinyal baik pembicaraan perdagangan AS-China, namun tidak terlalu berdampak signifikan akibat rasa pesimis pejabat China pada kesepakatan dagang tersebut. Di samping itu, pasar komoditi, harga minyak mentah WTI  melemah -1.16% ke USD 57.05 per barel dan kembali melemahnya harga Nickel sebesar -0.87% menjadi USD 14,845 dan harga CPO yang turun ke harga USD 2,494 atau -2.58%.

 

Pada perdagangan 18 November, IHSG ditutup melemah sebesar -0.09% kelevel 6,122. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya masih pada perkembangan kesepakatan dagang AS-China, dolar AS yang cendrung melemah terhadap yen dan euro, lalu pada harga komoditas minyak mentah yang mengalami penurunan, untuk Rupiah penurunan menjadi berkah, saat harga minyak turun, maka biaya importasinya menjadi lebih murah.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group