Kontribusi naiknya saham sektor perbankan menyusul akan dinaikkannya Fed Fund Rate dipertengahan Desember serta naiknya sektor property setelah release data penjualan rumah naik kelevel tertinggi 9 tahun terakhir menjadi faktor DJIA kembali naik +35,68 poin (+0,19%) semalam.
Dari dalam negeri, berlanjutnya Net Sell investor asing hingga hari ke-4 di minggu ke-11 mencapai Rp -14,49 triliun sehingga net buy asing turun -33,32% dari level tertingginya menjadi Rp 25,41 triliun.
Kombinasi tipisnya kenaikan EIDO +0,59%, DJIA +0,19%, Tin +1,51% dan CPO +0,74% ditengah kejatuhan Oil -1,4%, Coal -1,22%, Gold -0,68% dan Nickel -0,85% serta semakin besar peluang naiknya Fed Fund Rate dipertengahan Desember, perkiraan Demo Besar Jilid 3 minggu depan serta diturunkannya perkiraan GDP tahun 2017 oleh Bank Indonesia menjadi faktor IHSG yang diperkirakan bergerak dikisaran terbatas.
PT Astra Graphia (ASGR) di Q3/2016 membukukan pendapatan Rp 1,7 triliun atau naik +6,25% YoY. Laba Bersih yang berhasil dicetak selama Q3/2016 turun -19,71% YOY menjadi Rp 129,1 dari sebelumnya di Q3/2015 sebesar Rp 160,8 miliar. Kejatuhan laba bersih tersebut dikontribusi turunnya Laba Bruto Q3/2016 sebesar -1,87% YoY menjadi Rp 492,3 miliar serta turunnya pendapatan keuangan Q3/2016 sebesar -95,15% YoY menjadi Rp 7,5 miliar.