Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

17 November 2016

Early Bird 17 November 2016

Setelah DJIA naik 7 hari beruntun, akhirnya dihari ke-8 tumbang akibat profit taking di saham sektor keuangan, turunnya harga minyak WTI -0.85% sambil menunggu +81% -85% peluang naiknya Fed Fund Rate di tanggal 13-14 Desember menjadi faktor DJIA turun -54.92 poin (-0.29%) ditengah lebih sepinya perdagangan Rabu tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 7.3 miliar saham (lebih kecil dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 7.9 miliar saham).

  
Dari dalam negeri, berlanjutnya Net Sell investor asing hingga hari ke-3 di minggu ke-11 mencapai Rp -14.35 triliun sehingga net buy asing turun -35.96% dari level tertingginya menjadi Rp 25.55 triliun.


Kombinasi turunnya DJIA -0.29%, Coal -5.26%, Oil -0.85%, Gold -0.21% dan Tin -1.97% ditengah tipisnya kenaikan EIDO +0.72% menjadi faktor IHSG yang  diperkirakan berpeluang naik terbatas hingga ditutup turun.

PT Indosat (ISAT) sepanjang Q3/2016 membukukan pendapatan Rp 21.52 triliun atau naik +9.92% YoY. Sementara Laba Bersih yang berhasil dicetak selama Q3/2016 meningkat +175.48% YOY menjadi Rp 845.35 dari sebelumnya di Q3/2015 membukukan rugi bersih Rp -1.12 triliun. Kenaikan tajam laba bersih tersebut salah satunya disumbang dari keuntungan selisih kurs Q3/2016 Rp 408.32 atau naik tajam +121.72% YoY dari sebelumnya menderita rugi akibat selisih kerja Q3/2015 Rp -1.88 triliun.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group