Naiknya harga minyak mentah menyusul adanya kesepakatan jangka panjang Arab Saudi dan Rusia akan memotong produksi minyak dan akibat serangan virus malware secara global serta membaiknya data tingkat perumahan yang pada gilirannya mendorong naik saham berbasis teknologi, keuangan dan sektor migas menjadi pendorong DJIA menguat sebesar +85.33 poin (+0.41%) dihari Senin.
Aksi beli menjelang penutupan pasar menjadi faktor IHSG menguat sebesar +0.2% tetapi disertai Net Sell Asing sebesar Rp741 miliar dihari Senin sehingga Net Buy Asing hingga hari ke-1minggu ke-24 tahun 2017 turun menjadi Rp27.35 triliun, maka Selasa ini IHSG di perkirakan bergerak menguat terbatas seiring naiknya DJIA +0.41%, EIDO +0.67%, Oil +2.1% di tengah perkiraan S&P rating agency hari ini akan mengumumkan apakah menaikkan atau tidak berubah rating Indonesia. Waspada akan adanya profit taking jika S&P ternyata tidak jadi menaikkan rating Indonesia.
PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) membukukan laba bersih di Q1/2017 turun sekitar -63% menjadi Rp277.76 miliar dari sebelumnya Rp746.67 miliar akibat adanya selisih pada manfaat atau beban pajak bersih TBIG. Kuartal I 2017, TBIG menanggung beban pajak penghasilan bersih Rp16.84 miliar. Sementara, untuk kuartal yang sama tahun sebelumnya, TBIG masih mencatat manfaat beban pajak mencapai Rp470.17 miliar. Rendahnya pertumbuhan pendapatan TBIG turut berkontribusi pada tekanan laba bersih yang dialami TBIG. TBIG mencatat pertumbuhan pendapatan hanya sekitar 6% menjadi Rp956.01 miliar dari sebelumnya Rp901.49 miliar.