Spekulasi mengenai waktu The Fed akan menaikkan Fed Fund Rate dan kembali jatuhnya harga minyak mentah WTI -2.94% kelevel US$43.58 menjadi faktor DJIA kembali turun sebesar -31.98 poin (-0.18%) ditengah ramainya perdagangan Rabu tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 7.0 miliar saham (lebih besar dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.5 miliar saham).
Setelah IHSG turun -315.41 poin (-5.78%) dari level tertingginya 5,461.45 ditanggal 18 Agustus 2016 ditengah sisa waktu 108 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-75 (15 September 2016 jam 05.00) masih rendah dimana pencapaian Deklarasi Harta Bersih Rp 482 triliun (ekspektasi Rp 4,000 triliun), Uang Tebusan mencapai 6.8% atau Rp 11.2 triliun (ekspektasi Rp 165 triliun) dan Dana Repatriasi Rp 23.5 triliun (ekspektasi Rp 1,000 triliun), berlanjutnya NET SELL asing selama minggu ke-3 dipertengahan minggu sebesar Rp -4.04 triliun, kejatuhan DJIA -0.1%, EIDO -0.85%, Oil -2.94%, Nickel -0.2% dan CPO -1.08% . IHSG diperkirakan kembali turun terbatas tetapi bukan mustahil terjadi rebound dihari Kamis
