Diturunkannya serta dihapusnya bobot beberapa saham dari MSCI menjadi faktor negatif pendorong IHSG turun -0.55% disertai aksi jual asing sebesar -721.85 miliar dihari Selasa sehingga Net Sell Asing YTD mencapai sebesar Rp-26.39 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-55.19 trilun atau turun sangat tajam sekitar -191.6% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat di bulan Mei sebesar Rp28.8 triliun. Untuk Rabu ini IHSG diperkirakan IHSG akan melanjutkan KEJATUHAN seiring turunnya EIDO -0.8%, DJIA -0.13%, Oil -2.18%, Nikel -5.7%, Timah -0.16% dan CPO -1.59%.
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) berencana membangun pembangkit listrik berkapasitas 6.000 MW hingga 7.000 MW pada tahun 2018. Pasalnya, untuk setiap pengembangan pembangkit listrik berkapasitas 1 MW menelan dana investasi sekitar US$ 1 juta. Perseroan kedepan bakal menggenjot bisnis pembangkit listrik. Meski saat ini belum membukukan pendapatan dari penjualan listrik kepada PT PLN diperkirakan bisnis pembangkit listrik ini dapat memberikan kontribusi sebesar 30% dari total pendapatan perusahaan di tahun 2020 mendatang. Diketahui, saat ini perseroan tengah melakukan studi kelayakan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 100 MW di wilayah Kalimantan dengan nilai investasi US$ 3 juta dan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di bekas tambang anak usaha PT Trubaindo Coal Mining berkapasitas 7 MW.
BUY: BRPT, BBNI, BBCA, WTON, HRUM, UNTR, PGAS, BSDE, ISAT, PWON
BOW: TPIA, SRIL, PTBA, ADRO, WIKA, WSKT, ASII, UNVR, CPIN, JPFA, GGRM, HMSP, SMRA, CTRA, PPRO, ICBP, TOTL, ITMG, INDY, MDLN, INDF, SIMP, SMRA, JSMR, BMRI, BBRI, WSBP, LSIP, SSMS, SMGR, APLN, TLKM, EXCL, TINS, ADHI, AKRA, INTP.
SELL: INCO, AALI