Membaiknya data ekonomi Amerika Serikat, ekspektasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memotong tarif pajak secara massive serta membaiknya Laporan Keuangan FY 2016 emiten menjadi faktor DJIA naik +142.79 poin (+0.70%), bahkan market cap Indeks S&P 500 mencapai US$20 triliun, ditengah moderatnya perdagangan Senin tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 6.9 miliar saham (lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir sebesar 6.7 miliar saham).
Setelah IHSG Senin menguat +0.71% diiringi net buy asing Rp +586.5 miliar sehingga net buy asing hingga hari ke-1 diminggu ke-7 mencapai Rp +664.05 miliar, kombinasi naiknya EIDO +0.56%, DJIA +0.70%, Nikel +0.66% dan Timah +2.67% ditengah kejatuhan Oil -1.80%, Gold -0.66% dan CPO -1.14%, menjadikan IHSG ES perkirakan akan naik terbatas dihari Selasa.
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) sepanjang tahun 2016 membukukan kenaikan laba bersih +41.49% YoY menjadi Rp 2.61 triliun dimana naiknya net profit disumbang sekitar +14% dari pendapatan bunga. Penyaluran kredit BBTN tahun 2016 tumbuh +18.34% YoY menjadi Rp 164.44 triliun dimana kredit sektor perumahan menyumbang 89.97% dari total porsi pinjaman atau naik +18.43% YoY menjadi Rp 147.94 triliun. Per Desember 2016, NPL gross turun menjadi 2.84% sehingga NPL net menjadi 2.11%.