Pembatalan aksi korporasi satu emiten konstruksi sehingga memicu pertanyaan mengenai kelanjutan pembiayaan dan pembangunan infrastruktur yang tengah dikerjakan di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri menjadi faktor IHSG nyaris tidak bergerak di tengah aksi Net Sell Asing sebesar Rp-399.54 miliar menjadikan Net Sell Asing YTD sebesar Rp-7.35 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-36.15 trilun atau sekitar -125.5% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Untuk Rabu ini IHSG kami perkirakan berpeluang kembali berjalan stagnan seiring turunnya EIDO -0.9% dan Timah -0.36% di tengah naiknya DJIA +0.28%, Oil +0.27%, Nikel +1.41%, dan CPO +0.96%.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) hingga pekan pertama bulan September telah memperoleh kontrak baru Rp43 triliun. Tahun ini, WSKT menargetkan perolehan kontrak baru Rp60 triliun. Dengan perolehan kontrak hingga awal September tersebut, artinya realisasi kontrak baru WSKT telah mencapai 72% dari target. Sekedar informasi, target kontrak baru itu sebelumnya telah direvisi. Awalnya, target perolehan kontrak baru sebesar Rp80 triliun hingga akhir tahun. Revisi dilakukan lantaran banyak komposisi proyek yang sebagian berubah. Kontrak yang tadinya sudah didapat pada tahun ini, pelaksanaannya mundur menjadi tahun 2018. Walaupun demikian, perubahan target kontrak baru tersebut tidak mengganggu kinerja WSKT. Perseroan masih tetap optimistis meraup pendapatan sekitar Rp40 triliun dan target laba sekitar Rp3 triliun di akhir tahun ini.
