Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

13 November 2017

Early Bird 13 November 2017

Aksi jual saham perbankan, properti, semen, telkom, perkebunan dan logam  konstruksi menjadi faktor IHSG turun -0.34% disertai aksi jual asing sebesar -1.21 triliun dihari Jumat sehingga selama 1 minggu IHSG turun -0.3% serta investor asing tetap melanjutkan aksi Net Sell sebesar Rp-1.91 triliun minggu lalu sehingga Net Sell Asing YTD mencapai sebesar Rp-25.35 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-54.15 trilun atau turun sangat tajam sekitar -188% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat di bulan Mei sebesar Rp28.80 triliun. Untuk Senin ini IHSG diperkirakan IHSG akan melanjutkan kejatuhan seiring turunnya EIDO -0.74%, DJIA -0.17%, Oil -0.75%, Gold  -0.92%, CPO -0.43% dan Nikel -1.54%.

 

PT Total Bangun Persada (TOTL) membukukan kontrak baru Rp3.25 triliun sampai akhir Oktober 2017 dimana realisasi kontrak baru tersebut (antara lain Thamrin nine fase 2, Gedung GOP 1, Chitaland Tower, Taman Permata Buana Apartemen dan Hotel Potato Head) mencapai 81% dari target Rp4 triliun sampai akhir 2017.  Dari target kontrak baru sepanjang tahun itu, perusahaan menargetkan pendapatan usaha Rp3.10 triliun serta laba bersih sekitar Rp250 miliar pada 2017. Perusahaan ini banyak menggarap pekerjaan konstruksi bangunan tinggi. Estimasi nilai proyek itu mencapai Rp7.06 triliun yang terdiri dari proyek perkantoran (porsi 43%), pusat perbelanjaan (27%), apartemen (16%), hotel (14%) dan bangunan keagamaan (0,4%). Sampai 30 September 2017, perusahaan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp191.45 miliar atau naik 19% dibandingkan dengan Rp160.5 miliar sampai 30 September 2016. Hingga Q3/2017 TOTL telah membukukan pendapatan usaha Rp1.99 triliun atau meningkat 15% dibandingkan dengan Rp1.72 triliun dalam periode yang sama 2016. Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari pendapatan jasa konstruksi. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pendapatan dengan jumlah yang lebih kecil dari sewa properti, sewa peralatan, jasa manajemen dan jasa pelatihan. Sampai 30 September 2017, pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha antara lain berasal dari PT Prospero Realty, PT Simprug Mahkota Indah, PT Lippo Cikarang Tbk., dan PT Metropolitan Kentjana Tbk. Dari pendapatan itu, perusahaan membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp1.64 triliun sampai kuartal III/2017 atau naik  17% dibandingkan dengan Rp1.39 triliun sampai kuartal III/2016. Pada 2017, perusahaan menargetkan belanja modal (capex) sebesar Rp100 miliar sementara pada 2018, capex TOTL ditargetkan sekitar Rp50 miliar.

 

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group