Setelah seminggu lalu IHSG turun -1.75% disertai Net Sell Asing Rp -3.04 triliun, diawal pekan ini IHSG masih agak sulit menguat cukup besar, walaupun Jumat lalu DJIA menguat +0.44%, karena Senin pagi ini Bursa Asia terlihat kembali berjatuhan dan Dow Futures mengindikasikan turun -230 poin. Walaupun demikian bukan berarti mengurangi minat investor untuk melakukan "one day trade" dengan fokus di sektor Properti, Konsumer, Konstruksi, Basic Industri, Bank dan Infrastruktur. Adapun saham – saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah SMRA, PZZA, DMAS, PWON, WSKT. Sementara itu IHSG hari bergerak pada support-resistance di range 6.162 - 6.254.
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak variatif. Bursa saham benua kuning bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan lalu seiring dengan perkembangan perang dangan AS-China. Indeks Nikkei ditutup melemah sebesar –0.27%, Indeks Shanghai melemah sebesar –1.16%, dan diikuti oleh indeks Kospi dan Straits Times yang masing masing melemah sebesar 0.77% dan 0.44%. Sementara itu, Dow ditutup menguat sebesar +0.44 ke level 25,942, penguatan tersebut seiring dengan penguatan pada S&P 500 (+0.37%). Perundingan perang dagang yang telah terselenggara pekan lalu menghasilkan keputusan bahwa AS resmi menaikan bea masuk atas barang-barang import China yang senilai US$200 miliar, dari 10% menjadi 25%. Negosisasi tersebut berjalan lancar, dan kemungkinan China akan merespon kebijakan balasan. Walau demikian pelaku pasar nampak optimis jika kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut dapat melanjutkan negosiasi lagi, dan harapan akan pencabutan bea masuk bagi China kemungkinan akan di cabut seperti yang disampaikan Trump lewat cuitannya. Sementara di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI mengalami perlemahan sebesar –0.06% ke USD 61.66 per barel.
Pada perdagangan 10Mei, IHSG ditutup menguat sebesar +0.17% ke 6,209. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR 897 Miliar.
