Kombinasi tajamnya kenaikan DJIA +.8%, EIDO +0.6%, Nikel +4.6%, Oil +3.2% & Gold +0.16% menjadi faktor IHSG dihari Senin menguat +67.4 poin (+1.05%) disertai Net Buy Asing sebesar Rp +110.95 miliar membuat YTD Net Sell Asing mencapai Rp -14.32 triliun. Kombinasi pelemahan DJIA -0.6%, Nikel -0.92%, Oil -0.76%, Gold -0.24%,Tin -0.24% & Coal -1.16% menjadi faktor IHSG kami perkirakan berpeluang terkena minor profit taking dihari Selasa.
PT Aneka Tambang (ANTM). Selama tahun 2017 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp136 miliar, tumbuh 111% dibanding laba bersih 2016 sebesar Rp64 miliar. Peningkatan laba selain dipicu oleh peningkatan penjualan emas, tetapi juga karena peningkatan penjualan nikel dan bauksit. Selama 2017 perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp12,65 triliun, melonjak 39 % dibandingkan 2016 sebesar Rp9,11 triliun. Penjulan emas selama 2017 mencapai Rp7,37 triliun, naik 33 % dibanding 2016 yang mencapai Rp5,54 triliun. Adapun total volume produksi emas perseroan dari tambang Pongkor dan Cibaliung 1.967 kg (63.240 oz), sementara volume penjualan emas antam sebesar 13.202 kg (424.454 oz), tumbuh sebesar 29 % dibandingkan volume penjualan tahun 2016 sebanyak 10.227 kg (328.806 oz). Sementara itu, penjualan feronikel pada 2017 mencapai Rp3,22 triliun, dengan total produksi nikel dalam feronikel (TNi) sebesar 21.813 TNi naik sebesar 7 % dari capaian tahun 2016 sebesar 21.762 TNi.
BUY: MARK, BRPT, TPIA, INCO, ANTM, BBRI, BBCA, BMRI, ADRO, HRUM, INDY, ITMG, PTBA, UNTR, ACES, AKRA, ASII, BKSL, CPIN, ELSA, ICBP, INDF, INTP, ISAT, JPFA, MDLN, MEDC, PGAS, PPRO, PTPP, PWON, SMGR, SMRA, SRIL, TINS, TLKM, TOTL,WIKA, WSBP, WSKT, WTON
