Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

12 Juli 2017

Early Bird 12 Juli 2017

Faktor perkiraan akan membesarnya defisit APBN, proyeksi akan naiknya suku bunga beberapa negara maju serta berakhirnya masa kejayaan kebijakan Easy Money Policy menjadi faktor IHSG kembali dilanda aksi jual sehingga ditutup flat +0.03% disertai Net Sell Asing sebesar Rp-618.7 miliar sehingga Net Buy Asing YTD tersisa Rp14.38 trilun atau turun sekitar -51.1% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Untuk Rabu ini IHSG  diperkirakan bergerak menguat tipis menyusul tidak bergeraknya EIDO dan DJIA tetapi saham berbasis komoditas mendapat “angin segar” menyusul naiknya Oil +3.2%, Coal +0.21%, dan Nickel +1.44%.

 

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan laba bersih perseroan ditahun 2017 dapat meningkat menjadi US$350 juta dari hanya US$67.7 juta ditahun 2016 ditopang oleh harga bahan bakar yang lebih tinggi serta restrukturisasi utang yang membantu memangkas biaya bunga. Harga batu bara pada tahun 2017 terlihat rata-rata sekitar 30% lebih besar dari tahun 2016. BUMI disebutkan sedang dalam proses menyelesaikan restrukturisasi utang yang mencakup rights issue senilai US$2 miliar. Menurut perseroan utang BUMI akan turun menjadi US$1.6 miliar dari sekitar US$4.2 miliar, sehingga membuka jalan untuk penghematan sebesar US$250 juta dalam biaya bunga tahunan. Produksi batu bara BUMI pada paruh pertama tahun ini mencapai total sekitar 43% dari target tahun ini sebesar 89 juta metrik ton. BUMI berharap untuk meningkatkan aktivitas pertambangan di paruh kedua dengan kondisi cuaca yang kering. Harga batu bara pun diprediksi dapat mencapai kisaran US$70 dan US$85 per ton selama dua tahun ke depan. BUMI memperkirakan akan bebas dari utang dalam sekitar 3-4 tahun begitu restrukturisasi itu berhasil diselesaikan dan apabila harga batu bara terus bergerak lebih tinggi.

 

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group